Berita Pekalongan
Jelang Musim Penghujan, Pemkot Pekalongan Libatkan Warga Bersihkan Enceng Gondok di Aliran Sungai
Tanaman enceng gondok yang tumbuh subur di aliran Sungai Kota Pekalongan, terus dibersihkan dan ditangani oleh Pemerintah Kota Pekalongan.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, PEKALONGAN - Tanaman enceng gondok yang tumbuh subur di aliran Sungai Kota Pekalongan, terus dibersihkan dan ditangani oleh Pemerintah Kota Pekalongan melalui dinas terkait.
Kali ini, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja setempat, melibatkan masyarakat sekitar dalam kegiatan padat karya normalisasi Sungai Lodji yang dipimpin langsung oleh Plt Wali Kota Pekalongan, Salahudin, di bantaran Sungai Lodji Kota Pekalongan.
Plt Wali Kota Pekalongan, Salahudin mengungkapkan, padat karya pembersihan enceng gondok ini dilakukan di sepanjang aliran Sungai Lodji terutama Jembatan Gambaran ke Utara dan Selatan di wilayah Kauman hingga Bendan Kergon (dari jagalan sampai jembatan Hayam Wuruk).
Di aliran sungai kedua, wilayah tersebut juga sudah disiapkan jaring dan tim Jogo Kali DLH.
"Padat karya ini dilakukan, selain untuk membantu pembersihan juga untuk memberdayakan masyarakat sekitar, memupuk rasa kebersamaan, gotong royong, dan partisipasi masyarakat, mengurangi angka pengangguran. Sekaligus, mengedukasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar," kata Salahudin, Selasa (22/10/2024).
Baca juga: Program Desa Cantik, BPS Batang Beri Pelatihan Pengolahan Data ke Perangkat Desa Banteng
Pembersihan enceng gondok ini melibatkan 58 warga, dari 2 kelurahan yang ada di Kota Pekalongan yakni Kelurahan Kauman dan Kelurahan Bendan Kergon.
"Dengan harapan, mereka bisa menularkan kegiatan positif ini agar masyarakat tidak membuang sampah maupun limbah ke sungai," imbuhnya.
Menurutnya, masyarakat yang ikut melakukan pembersihan enceng gondok dengan menggunakan jangkar yang ditarik, sabit, dan armada perahu DLH untuk mempercepat pembersihan.
Mereka yang dilibatkan ini diutamakan yang tinggal di pinggiran sungai, dan diberikan bantuan transport (banpot) selama mengikuti padat karya yang berlangsung 15 hari.
"Mereka mendapatkan banpot sebesar Rp 50 ribu untuk bekerja setengah hari selama 15 hari ke depan. Kegiatan padat karya ini kami mulai dari titik-titik aliran sungai yang ada di pinggir jalan, dan akan berkelanjutan ke titik-titik aliran sungai lain yang terdapat banyak tumpukan enceng gondok maupun sampah," ujarnya.
Baca juga: Dilantik Jadi Pj Wali Kota Tegal, Ini Program Prioritas Agus Dwi Sulistyantono
Mashuri, warga Kauman mengaku senang bisa turut andil dalam pembersihan enceng gondok ini. Ia yang kesehariannya sebagai pedagang ini sebelumnya juga pernah membuat kerajinan enceng gondok seperti tas, sepatu, sandal, dan sebagainya.
"Akhir-akhir ini, saya ingin memunculkan ide kreativitas untuk mengubah enceng gondok ini menjadi kerajinan lagi. Selain ikut bersih-bersih, juga saya rencananya ingin mencari dan mengumpulkan limbah enceng gondok ini untuk bisa diolah menjadi kerajinan seperti tas, sepatu, sandal, dan sebagainya,"tutur Mashuri.
Terlebih, saat ini masih banyak warga yang menganggur, sehingga ia ingin mengajak warga agar bisa memanfaatkan limbah enceng gondok ini untuk menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi tinggi.
"Kalau panjang enceng gondok ini memenuhi syarat, dan saya ingin mengumpulkan limbah enceng gondok ini untuk kemudian dijemur kurang lebih 2 minggu. Setelah enceng gondok ini kering bisa diolah menjadi kerajinan," imbuhnya.
Baca juga: Kapolres Tegal Pimpin Upacara Bendera di SMKN 2 Slawi, Beri Pesan Khusus ke Siswa
Sebelumnya, ia pernah produksi sendiri enceng gondoknya dan harus membeli ke daerah Rawa Pening. Untuk enceng gondok disini sebenarnya bisa dimanfaatkan lagi.
"Harga jual kerajinan dari limbah enceng gondok, kisaran Rp 20 ribu untuk sandal, tas bisa mencapai Rp 100 ribuan. Terlebih, kerajinan enceng gondok ini lebih awet, dan bisa diekspor hingga beberapa negara seperti Jepang, Perancis, dan lain-lain," tambahnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.