Pilbup Tegal
KPU Angkat Tema Kesejahteraan Masyarakat dan Persoalan Daerah di Debat Publik Pertama Pilbup Tegal
KPU Kabupaten Tegal menggelar debat publik pertama pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Tegal tahun 2024.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tegal menggelar debat publik pertama pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Tegal tahun 2024 di Grand Dian Hotel Slawi, Kamis (24/10/2024).
Riuh pendukung dari dua paslon mulai terasa dari area luar gedung pelaksanaan debat dan di bagian dalam karena beberapa memang diperbolehkan masuk tapi terbatas.
Divisi Sosdiklih Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kabupaten Tegal Dian Anika Sari mengatakan, pendukung yang diperbolehkan masuk dibatasi hanya 150 orang per Paslon.
"Dibatasi hanya 150 orang pendukung tiap Paslon yang bisa masuk karena keterbatasan tempat," kata Dian Anika Sari.
Tema pada debat publik pertama kali ini yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menyelesaikan persoalan daerah di Kabupaten Tegal.
Baca juga: Fakta Baru Temuan Mayat Perempuan Setengah Telanjang di Kendal, Polisi Sebut Korban Tak Diperkosa
Pantauan di lapangan, Paslon nomor urut 1 Bima Eka Sakti dan Muhammad Syaeful Mujab, tiba di lokasi pelaksanaan debat publik sekitar pukul 13.30 WIB.
Keduanya tampil kompak dengan mengenakan setelan atasan kemeja putih, celana hitam, dan peci.
Sembari berjalan, pasangan Bima-Mujab menyempatkan menyapa setiap orang yang mereka temui.
Bima Eka Sakti didampingi sang istri dan orangtua, sedangkan Muhammad Syaeful Mujab hanya didampingi ibunya.
Paslon yang diusung PDI Perjuangan ini pun didampingi para simpatisan dan pendukung.
Tak berselang lama, Paslon nomor urut 2, Ischak Maulana Rohman dan Ahmad Kholid, tiba di lokasi pelaksanaan debat publik perdana.
Baca juga: GIIAS Semarang 2024, Daihatsu Pamerkan Tiga Model Unggulan, Sediakan Paket Penjualan dan Diskon
Keduanya juga tampil kompak dengan mengenakan setelan atasan batik, celana krem dan memakai peci.
Keduanya didampingi istri, keluarga, dan ketua partai pengusul serta pendukung.
Pendukung kedua paslon saling bersahutan menyuarakan nama Paslon yang didukung.
Untuk pendukung Bima-Mujab memakai kaos berwarna pink dan bando, sedangkan pendukung Ischak-Kholid memakai kaos bernuansa putih dan hijau.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.