Berita Batang
Pagelaran Wayang Kulit Meriahkan Peringatan Hari Wayang Nasional di Batang
Ratusan generasi muda memadati pagelaran wayang kulit dengan lakon "Babat Wanamarta" yang dibawakan oleh dalang Ki Sigit Ariyanto dari Rembang.
Penulis: dina indriani | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, BATANG - Ratusan generasi muda memadati pagelaran wayang kulit dengan lakon "Babat Wanamarta" yang dibawakan oleh dalang Ki Sigit Ariyanto dari Rembang.
Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang ini digelar dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional pada 7 November.
Pagelaran ini menjadi momentum berharga bagi masyarakat Indonesia untuk semakin mencintai dan bangga terhadap warisan budaya.
Selain pertunjukan wayang, acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan H. Sakirun (Kirun) dan Cak Pelog dari Madiun, yang menambah semarak suasana di Kabupaten Batang.
Kepala Disdikbud Batang, Bambang Suryantoro, menegaskan bahwa seni pertunjukan wayang kulit masih terpelihara dengan baik.
"Hari Wayang Nasional yang kita peringati hari ini bukan hanya menjadi momentum untuk mengekspresikan kecintaan kita terhadap seni budaya wayang, tetapi juga sebagai sarana untuk melestarikan dan mempromosikannya kepada generasi muda," ujarnya dalam rilis, Jumat (8/11/2024).
Baca juga: DPRD Batang Setujui Raperda APBD 2025, Pendapatan Daerah Disepakati Rp 1,978 Triliun
Melalui pagelaran wayang kulit ini, penonton dapat menyaksikan pertunjukan yang tidak hanya memukau secara visual, tetapi juga kaya akan makna dan pesan moral yang relevan dengan kehidupan saat ini.
"Seni pertunjukan wayang kulit bukan sekadar hiburan, melainkan manifestasi dari kearifan lokal yang perlu kita jaga dan lestarikan."
"Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk memelihara dan meneruskan warisan budaya ini agar tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang," tegas Bambang.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Batang, khususnya generasi muda, untuk terus mendukung dan terlibat aktif dalam upaya pelestarian seni pertunjukan wayang kulit.
"Jadikan pagelaran wayang kulit ini sebagai momentum untuk mengenal lebih dekat dan mencintai budaya adiluhung Indonesia," imbuhnya.
Baca juga: Usung Slogan Wong Batang Biso, Ini Program Unggulan Fauzi Fallas Jika Terpilih Jadi Bupati Batang
Sementara itu, Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki yang diwakili oleh Asisten Administrasi dan Umum Setda Batang, Sugeng Sudiharto, menyampaikan bahwa wayang kulit merupakan salah satu warisan budaya adiluhung yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
"Sejak berabad-abad lalu, seni pertunjukan wayang kulit telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, khususnya di Jawa."
"Melalui pertunjukan wayang, kita dapat menyaksikan cerita-cerita apik yang kaya akan nilai-nilai luhur seperti kepahlawanan, kesetiaan, kebijaksanaan, dan perjuangan," jelasnya.
Sugeng menambahkan bahwa nilai-nilai kepahlawanan, keadilan, dan kebijaksanaan yang terkandung dalam cerita-cerita wayang dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menjadi manusia yang lebih baik, bijaksana, dan berkarakter.
Baca juga: Ijazah Paket C Calon Bupati Batang Dipertanyakan, Begini Kata Pengamat Politik Ujang Komarudin
"Oleh karena itu, saya mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Batang, khususnya generasi muda, untuk terus mendukung dan terlibat aktif dalam upaya pelestarian seni pertunjukan wayang kulit."
"Jadikan pagelaran wayang kulit ini sebagai momentum untuk mengenal lebih dekat dan mencintai budaya adiluhung Indonesia," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.