Tanah Longsor di Petungkriyono
Polres Pekalongan Lakukan Trauma Healing untuk Keluarga Korban Longsor Petungkriyono
Bencana tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Petungkriyono menimbulkan dampak yang sangat besar, baik dari sisi material maupun psikologis.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, PEKALONGAN – Bencana tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Petungkriyono menimbulkan dampak yang sangat besar, baik dari sisi material maupun psikologis bagi keluarga korban.
Tidak hanya kehilangan harta benda, banyak keluarga yang harus menghadapi trauma akibat kehilangan orang terkasih.
Untuk itu, personil Bag SDM Polres Pekalongan turun tangan memberikan trauma healing kepada keluarga korban.
Kegiatan trauma healing dilakukan di Puskesmas Petungkriyono, dengan tujuan untuk membantu memulihkan kondisi psikologis keluarga korban yang sangat terpukul akibat bencana tersebut.
Personil Polres Pekalongan berfokus pada pembangunan rapport dan memberikan layanan psikologis untuk membantu keluarga korban, terutama mereka yang baru saja kehilangan anggota keluarganya dalam bencana longsor.
"Kami memberikan bantuan psikologi kepada Dwi Khoirina dan Luthfi, kakak dari masing-masing korban, agar mereka bisa memulihkan depresi, mengontrol diri, serta diberikan keteguhan hati untuk menerima kenyataan yang sudah menjadi kehendak Allah SWT," ujar Kompol Guntur Tri Harjani, Kabag SDM Polres Pekalongan, Senin (27/1/2025).
Baca juga: Update: Korban Meninggal Tanah Longsor dan Banjir Bandang di Petungkriyono Jadi 25 Orang
Selain memberikan terapi psikologis, pihak kepolisian juga memberikan motivasi agar keluarga korban tetap tegar dan legowo menghadapi ujian ini.
Mereka diajak untuk terus berdoa kepada Allah SWT agar korban mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.
"Kami dari Polres Pekalongan mengucapkan turut berduka cita atas musibah yang dialami keluarga. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan," ungkap Kompol Guntur.
Upaya trauma healing ini diharapkan bisa membantu keluarga korban untuk kembali bangkit dan menerima kenyataan dengan lebih ikhlas, serta dapat melanjutkan kehidupan mereka dengan semangat yang lebih kuat. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.