UMKM Jateng
Melihat Kerajinan Limbah Akar Bambu di Grobogan yang Tembus Pasar Internasional
Kisah inspiratif pengrajin asal Sendangrejo, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, yang mengubah limbah akar bambu jadi produk kerajinan.
Penulis: Fachri sakti nugroho | Editor: m zaenal arifin
Elya bahkan siap memberikan pelatihan kepada masyarakat yang ingin belajar membuat kerajinan ini.
"Belajarnya mudah, hanya membutuhkan waktu satu hingga dua minggu untuk menguasainya," tambahnya.
Usaha Nayacraft bukan hanya soal keuntungan semata.
Elya berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat sekitar dengan berbagi keterampilan dan membuka peluang kerja.
Bahkan, ia pernah mendapat bantuan dari Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Grobogan berkat usahanya dalam mengolah limbah menjadi kerajinan yang bernilai tinggi.
Dengan potensi pasar internasional yang besar, Nayacraft tidak hanya membuka peluang bisnis, tetapi juga berkontribusi dalam mengembangkan industri kerajinan di Kabupaten Grobogan.
Melalui usahanya, Elya berhasil membuktikan bahwa kreativitas, pemanfaatan sumber daya lokal, dan pemberdayaan masyarakat bisa menghasilkan karya yang bernilai tinggi dan berdampak luas.
Nayacraft adalah bukti nyata bahwa limbah yang sering dianggap tidak berguna dapat disulap menjadi sesuatu yang bernilai, asalkan ada keberanian untuk berinovasi dan semangat untuk terus berkembang.
Elya Murtianto telah membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja keras, sebuah usaha dapat meraih kesuksesan, bahkan hingga ke pasar internasional. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.