Berita Pekalongan

Pemkot Pekalongan Maksimalkan TPST Mitra Brayan Resik untuk Atasi Permasalahan Sampah

Untuk mengatasi permasalahan sampah, Pemkot Pekalongan akan mengoptimalkan TPST Mitra Brayan Resik yang terletak di Kelurahan Kuripan Kertoharjo.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
Istimewa
PENGELOLAAN SAMPAH - Petugas saat memilih sampah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Mitra Brayan Resik yang berlokasi di Kelurahan Kuripan Kertoharjo, Kecamatan Pekalongan Selatan. Kota Pekalongan saat ini masih menerapkan status darurat sampah selama 6 bulan. (Kominfo Kota Pekalongan) 

TRIBUN-PANTURA.COM, PEKALONGAN - Pemerintah Kota Pekalongan terus berupaya mengatasi permasalahan sampah dengan mengoptimalkan operasional Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Mitra Brayan Resik di Kelurahan Kuripan Kertoharjo, Kecamatan Pekalongan Selatan.

Saat ini, TPST tersebut tengah menjalani uji coba pengolahan sampah untuk meningkatkan efektivitasnya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Joko Purnomo, menyatakan bahwa kapasitas mesin pemilah di TPST ini mampu mengolah hingga 2 ton sampah per jam.

Namun, karena tenaga operator masih dalam tahap penyesuaian, kecepatan pengolahan masih perlu ditingkatkan.

"Setelah para operator terbiasa dengan sistem kerja, kecepatan pengolahan sampah bisa lebih dari 2 ton per jam," ujar Joko pada Selasa (25/3/2025).

Dari sisi teknis, sampah yang masuk ke TPST akan dipilah menjadi sampah organik dan anorganik.

Baca juga: Kota Pekalongan Darurat Sampah, Walikota Akan Maksimalkan TPS3R dan Gunakan Insinerator

Sampah organik akan diolah menjadi pupuk kompos atau digunakan untuk budidaya maggot, sementara sampah anorganik yang masih memiliki nilai ekonomi akan dijual kembali.

Sedangkan residu dari proses pemilahan akan dibakar menggunakan insinerator untuk mengurangi limbah yang tersisa.

Joko berharap pengolahan sampah ini berjalan lancar sehingga sampah yang masih menumpuk di jalan-jalan protokol dapat segera diangkut, meskipun dilakukan secara bertahap.

Sementara itu, Project Officer Program Adaptation Fund Kemitraan, Andi, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada pengolahan sampah, tetapi juga pada aspek ekonomi berkelanjutan.

Program ini menyediakan fasilitas TPST yang sesuai dengan standar operasional yang telah ditetapkan.

"Kami sangat senang bisa berkontribusi dalam membantu Kota Pekalongan menangani permasalahan sampah. Kami yakin dengan proses yang tepat, masalah ini dapat diatasi secara bertahap," ungkap Andi.

Dengan pengoperasian TPST Mitra Brayan Resik, diharapkan Kota Pekalongan dapat semakin efektif dalam menangani persoalan sampah, menciptakan lingkungan yang lebih bersih, serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved