Lebaran 2025

Fotografer Keliling Panen Rezeki di Kota Lama Semarang saat Libur Lebaran

Libur lebaran 2025 ini menjadi momentum panen rezeki bagi fotografer jalanan di Kota Lama Semarang.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: m zaenal arifin
Tribunpantura.com/Rezanda Akbar D
FOTOGRAFER KELILING - Para pemudik dan wisatawan di Kota Lama Semarang menggunakan jasa fotografer keliling untuk mengabadikan momen libur lebaran. Pada libur lebaran ini, para fotografer mendapat untung besar dengan banyaknya wisatawan yang memadati wisata Kota Lama Semarang. (TRIBUN PANTURA/REZANDA AKBAR D) 

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG – Suasana Kota Lama Semarang tak hanya dipenuhi wisatawan saat libur Lebaran, tapi juga para fotografer keliling yang sibuk membidik momen terbaik para pengunjung.

Salah satunya adalah Prawoto, yang lebih dikenal dengan nama panggungnya, Wowot, yang menjadi salah satu wajah ikonik di antara para fotografer jalanan di kawasan bersejarah tersebut.

Setiap sore hingga malam hari, Wowot tampak sibuk mengarahkan pose para pelanggan, baik perorangan, pasangan, hingga rombongan keluarga, di titik-titik ikonik Kota Lama, seperti Gereja Blendug, Taman Srigunting, Gedung Marba, Spiegel, hingga rumah akar di gang Roda III.

"Kalau tarif, kami hanya minta Rp 3.000 per file foto. Tapi sejauh ini, hampir semua ambil banyak, jarang yang cuma satu," ujar Wowot saat ditemui pada Jumat (4/4/2025).

Lebaran, Waktu Emas Fotografer Kota Lama

Wowot mengakui, libur Lebaran adalah momen panen bagi fotografer seperti dirinya.

Jumlah pengguna jasa meningkat drastis dibanding hari-hari biasa.

“Ramai sekali kalau Lebaran. Karena ini libur nasional, jadi banyak pemudik dan wisatawan mampir ke Kota Lama. Alhamdulillah, rezeki kami juga ikut lancar,” ujarnya.

Dalam sehari, Wowot bisa melayani belasan hingga puluhan pelanggan, meskipun ia enggan menyebut penghasilan rata-rata per harinya karena jumlah file foto yang diminta setiap pelanggan berbeda-beda.

Selain menawarkan jasa jepret, Wowot juga memberikan “servis plus” kepada pelanggannya, mulai dari mengarahkan pose terbaik, merekomendasikan spot tersembunyi, hingga bersedia diajak berkeliling untuk berburu latar yang unik.

"Bisa diajak keliling juga, saya bantu pose-pose-nya, yang penting enak sama enak saja," katanya sambil tersenyum.

Respons Pelanggan

Rosyid, salah satu pengunjung asal Pekalongan yang menggunakan jasa Wowot, mengaku puas dengan hasil foto yang ia dapatkan.

"Awalnya saya pikir cukup pakai handphone saja, tapi ternyata hasil kamera profesional beda jauh. Lebih tajam, lebih hidup," ungkapnya.

Menurut Rosyid, keberadaan fotografer keliling seperti Wowot sangat membantu wisatawan yang ingin mengabadikan momen tanpa ribet, terutama ketika berlibur bersama keluarga.

"Harganya juga terjangkau, hasilnya memuaskan. Saya pasti rekomendasikan ini ke teman-teman," tuturnya.

Kehadiran para fotografer jalanan seperti Wowot membuktikan bahwa kawasan wisata tak hanya menyimpan cerita sejarah dan arsitektur kuno, tapi juga menjadi lahan penghidupan bagi pelaku ekonomi kreatif. 

Di tengah sorot kamera dan canda tawa wisatawan, ada tangan-tangan terampil yang bekerja mengabadikan momen, dan menciptakan kenangan yang tak lekang oleh waktu. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved