Berita Semarang

Aksi Peringatan May Day di Semarang Ricuh, Belasan Mahasiswa Ditangkap

Polisi menangkap belasan mahasiswa dalam aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day, di Jalan Pahlawan, Kota Semarang.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: m zaenal arifin
Tribunpantura.com/Iwan Arifianto
DEMO HARI BURUH - Kericuhan antara mahasiswa dengan polisi dalam aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day, di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Kamis 1 Mei 2025, petang. Kericuhan ini berujung penangkapan 18 mahasiswa. (Tribun Pantura/Iwan Arifianto) 

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Polisi menangkap belasan mahasiswa dalam aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day, di Jalan Pahlawan, Kota Semarang,  Kamis (1/5/2025) petang.

Belasan mahasiswa yang ditangkap adalah mahasiswa dari berbagai universitas di Semarang di antaranya Universitas Diponegoro, UPGRIS, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo dan lainnya.

Menurut Pengacara Publik dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang, M Safali, data sementara ada 18 mahasiswa yang ditangkap.

Mereka dibawa ke Mapolrestabes Semarang.

Sementara, ada lima mahasiswa ada yang mengalami luka-luka sehingga dibawa ke RS Roemani.

"Iya ada 18 orang yang ditangkap, 5 dibawa ke rumah sakit. Kami masih melakukan upaya hukum untuk melakukan pendampingan dan pendataan kembali," kata dia.

Mahasiswa terluka demo hari buruh
MAHASISWA TERLUKA - Tim medis mengobati mahasiswa yang terluka saat aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day, di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Kamis 1 Mei 2025, petang. Kericuhan ini berujung penangkapan 18 mahasiswa. (Tribun Pantura/Iwan Arifianto)

Kericuhan antara mahasiswa dengan polisi pecah sebanyak dua kali. 

Kericuhan pertama, polisi memukul mundur mahasiswa dengan melakukan tembakan gas air mata secara berulang-ulang pada sekira pukul 17.00 WIB. 

Mahasiswa lantas mundur mengarah ke patung kuda Undip di Pleburan.

Selepas itu, situasi sempat kembali tenang. 

Namun, polisi kembali memukul mundur dengan menembakkan gas air mata kembali pada pukul 17.25 WIB. 

Tak hanya menembakkan gas air mata, polisi juga membentuk barikade. 

Mahasiswa yang terdesak lantas masuk ke area kampus Undip di Pleburan. 

Safali menjelaskan, polisi telah bertindak menggunakan kekerasan terhadap para mahasiswa. 

Padahal mahasiswa melakukan aksi bersama para buruh.

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved