Berita Semarang

Punya Koleksi 375 Keris Kuno, Eks Kasatpol PP Semarang Ini Mulai Berburu Sejak 20 Tahun Silam

Ratusan keris terpajang rapi di rumah Fajar Prawoto, mantan Kepala Satpol PP Kota Semarang.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Moch Anhar
Tribun Jateng
Fajar Prawoto, mantan Kepala Satpol PP Kota Semarang menunjukkan koleksi keris yang disimpannya di lemari, Kamis (12/6/2025). 

TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Ratusan keris terpajang rapi di rumah Fajar Prawoto, mantan Kepala Satpol PP Kota Semarang.

Tampak saat TribunJateng.com mengunjungi rumahnya yang terletak di Kelurahan Tambakaji, Ngaliyan, Kamis (12/6/2025), ragam koleksi keris disimpannya di lemari khusus yang terletak di beberapa tempat.

Ada yang di ruang samping garasi hingga lemari khusus yang berada di lantai dua.

Berbagai keris ia simpan di lemari kaca, mulai dari keris Sunan Kalijaga, Ratu Pantai Selatan, Nogososro Sabuk Inten, dan sebagainya.

"Kalau ini, selalu saya pegang saat jadi Kasatpol PP. Orang yang tidak tahu, dikira ini tongkat komando, tongkat Kasatpol, karena Kasatpol itu kan pasti pakai tongkat, tapi saya selalu bawa ini. Namanya enggak saya sampaikan, nanti biar yang tahu bisa nyebut sendiri, karena ini kan naga makan bumi itu," kata Fajar menunjukkan keris yang dipegangnya, menunjukkan kecintaannya terhadap keris tersebut.

Fajar mengungkapkan mulai mengoleksi keris sejak tahun 2004, saat masih menjabat sebagai Camat Gayamsari.

Ia menjelaskan, tidak pernah membeli keris, melainkan selalu ada jalan untuk mendapatkan keris yang diinginkan.

Ia menyebut, keris yang ia inginkan saat itu adalah Nogososro Sabuk Inten.

"Jadi saya enggak beli. Cuma kepengin keris Nogo Sasro Sabuk Inten, tahu-tahu diberi bayangan. Nah, akhirnya beberapa hari saya transfer di pohon itu loh. Terus ngajak temen. 'Mas, kae ono kerise tolong dijikuk'. Akhirnya muncul," katanya mengingat.

Seiring berjalannya waktu, Fajar mengakui bahwa ia sering mendapatkan keris dalam jumlah yang bervariasi.

"Seminggu kadang dapat dua, dapat tiga, kadang juga bisa sampai delapan," sebutnya. 

Fajar menyebutkan, saat ini ia telah memiliki sebanyak 375 keris.

Keris disimpannya itu pun bervariasi, mulai luk 3 sampai luk 21. Ia juga menyebut memiliki keris lurus.

Ia menambahkan, ratusan keris yang disimpannya itu didapatkan dari sekitar rumahnya.

"Saya mengambil keris enggak pernah jauh: di dekat rumah ini semua; di depan rumah. Karena nek kok iso 'kok bisa?' Karena saya ke 'panggonan'. Ke 'panggonan' berarti mau keris apapun, eh datang, pasti mau ikut saya," akunya.

Dia melanjutkan, meskipun ada yang beranggapan bahwa keris tidak memiliki nilai, ia percaya bahwa bagi pecinta keris, benda ini sangat bernilai.

"Kalau bicara nilai, itu keris dibilang tidak ada nilainya, tapi juga bisa juga bernilai miliaran bagi yang suka. Karena kan rangkanya itu kadang diberi lapis emas itu loh. Nah, terus seperti ini. Ini sini dikasih berlian. Itu yang bikin mahal," terangnya.

Fajar di sisi itu juga memberikan pandangannya tentang khodam yang sering dikaitkan dengan keris.

"Kalau orang bicara apakah itu adalah khodamnya? Ya tergantung orang penilainya juga. Kalau orang percaya ada ya ada, kalau enggak ya enggak. Yang penting kita kembali bahwa semua itu milik Allah," tegasnya.

Fajar mengungkapkan, lebih menganggap keris-keris ini sebagai upaya untuk nguri-nguri budaya Jawa.

Ia menekankan pentingnya melestarikan budaya bagi generasi muda.

"Kita ini kan besar di tanah Jawa. 'Aja sampai wong Jawa iki hilang Jawane'. Keris ini kan terbuat sekitar 5 Masehi, zaman Keraton," ujarnya.

Ia pun berharap agar generasi Z tidak hanya menguasai teknologi, tetapi juga memahami dan menghargai warisan budaya seperti keris.

"Cucu saya kalau ke sini saya suruh dolanan (keris) dan mereka ngambil sendiri di atas itu. Megangi, dilihati, enggak ada apa-apanya," tuturnya. (*)

 


Foto: Fajar Prawoto, mantan Kepala Satpol PP Kota Semarang menunjukkan keris yang disimpannya di lemari, Kamis (12/6/2025). Tribun Jateng/Idayatul Rohmah

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved