Berita Nasional

Bio Farma Menargetkan Vaksin Covid-19 Diproduksi Massal Mulai Februari 2021

Editor: Rival Almanaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19

TRIBUN-PANTURA.COM, JAKARTA - Bio Farma menargetkan vaksin Covid-19 bisa diproduksi massal mulai Februari 2021.

Hal itu diucapkan Manajer Senior Integrasi Riset dan Pengembangan PT  Bio Farma Neni Nurainy.

Namun target itu akan tercapai jika semua pengujian yang dilakukan berjalan lancar.

Ia mengatakan, pihaknya menargetkan 1.620 relawan disuntik vaksin Covid-19 hingga Desember 2020.

Digelar di Tengah Pandemi, Wali Kota Tegal Sebut Gadhuro Drag Bike Positif Bangkitkan Ekonomi

750 Pebalap Ikuti Drag Bike Piala Wali Kota Tegal

Daftar Promo dan Diskon Hari Kemerdekaan di Berbagai Restoran Cepat Saji, ada Hokben, KFC, dan McD

Update Virus Corona Kabupaten Tegal, 4 Pasien Sembuh

Neni mengatakan, sebelum vaksin diproduksi, pihaknya akan melakukan analisis interim atas uji klinis fase 3 tersebut.

"Nah, untuk fase 3 ini kan kita ada interim analisis, jadi sekian banyak orang itu bisa kita analisis dulu pada saat enam bulan. Jadi enam bulan sekitar Januari 2021," kata Neni dalam diskusi secara virtual bertajuk "Menanti Vaksin Covid-19", Sabtu (15/8/2020).

Neni menambahkan, apabila hasil analisis interim menyatakan vaksin layak untuk diproduksi, pihaknya segera menyampaikan registrasi ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Kira-kira Januari kita dapat evaluasi data dan hasilnya baik, mohon doanya kita bisa produksi pada Februari atau Maret 2021," ujarnya.

"Kita dapat relaksasi registrasi dari BPOM," sambungnya.

Neni juga menjelaskan, bagi relawan yang baru melakukan penyuntikan vaksin pada Januari 2021, maka tahapan uji klinis tetap dilanjutkan.

"Tapi, tadi masih ada rencana penyuntikan itu Desember, berarti ada teman-teman yang belum disuntik di enam bulan itu. Nah, itu harus dilanjut," ucapnya.

Lebih lanjut, meski vaksin sudah bisa diproduksi pada Februari 2020. Namun, produksinya dilakukan secara bertahap.

"(Rampung) 2021, artinya produksi Februari bisa digunakan (vaksin hasil uji klinis fase 3) dan dilanjutkan lagi. Jadi enggak sekaligus," pungkasnya.

Uji klinis vaksin Covid-19 tidak hanya dilaksanakan di Indonesia, tetapi juga dilakukan di empat negara lain, yakni Bangladesh, Turki, Chile, dan Brazil.

Kelima negara ini melaksanakan uji klinis vaksin Covid-19 hampir secara bersamaan, yakni pada Juli dan Agustus 2020.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, dunia saat ini sedang membutuhkan vaksin Covid-19.

Halaman
12