TRIBUN-PANTURA.COM, PEKALONGAN - Tahun 2023, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekalongan mencatat ada 152 kasus HIV/Aids baru di Kota Batik.
Epidemiolog Kesehatan Muda Dinkes Kota Pekalongan, Opik Taufik mengungkapkan kasus HIV/AIDS di Kota Pekalongan tahun 2023 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
"Pada tahun 2021 ada 112 kasus baru, tahun 2022 ditemukan 120 kasus baru, sedangkan tahun 2023 ada 152 kasus baru," ungkap Epidemiolog Kesehatan Muda Dinkes Kota Pekalongan, Opik Taufik, Kamis (7/3/2024).
Opik menerangkan, bahwa pihak Dinas Kesehatan terus melakukan upaya skrining pencarian kasusnya dari sisi perilaku masyarakat.
"Dari sisi pengobatan ditemukan 85 persen penderita minum obat."
"Masyarakat Kota Pekalongan, diimbau menjaga perilaku hidup sehat tidak bergonta-ganti pasangan," katanya.
Pihaknya menjelaskan, orang yang menderita HIV/AIDS (ODHA) dari berbagai kalangan, ada dari ibu rumah tangga, pengusaha, wiraswasta, dan ASN.
"Dari kasus yang ditemukan 90 persen, penularannya melalui hubungan seks baik laki-laki dengan perempuan dan laki-laki dengan laki-laki," jelasnya.
Kemudian, yang lebih mencengangkan ialah dari kasus tahun 2023 40 kasus ini dari hubungan seks laki-laki dengan laki-laki dan ini lonjakan yang sangat signifikan.
"Untuk usia ODHA termuda di atas 15 tahun namun ada juga ibu-ibu positif dan ada juga bayi yang positif HIV/AIDS," imbuhnya.
Opik menambahkan, bahwa 14 puskesmas di Kota Pekalongan siap melayani pengobatan HIV, begitu pula dengan 8 rumah sakit di Kota Pekalongan.
"Kami berupaya terus mengupdate kapasitas tenaga kesehatan melalui workshop farmasi, perawat, bidan, dan sebagainya," tambahnya. (*)