Sementara Humas Basarnas Jateng, Nur Mustofa menerangkan, melihat kondisi kedalaman sungai yang dangkal agak mustahil korban terseret arus.
Kedalaman sungai sekira 30 sentimeter hingga kedalaman maksimal 1 meter.
Kondisi tersebut membuat para relawan kebingungan.
Mereka menyisir sungai bolak-balik tetapi tidak kunjung menemukan korban.
Padahal arus sungai tidak deras.
"Kondisi sungai saat korban hilang juga tidak banjir."
"Logikanya tidak mungkin sungai menyeret korban hingga hanyut tenggelam," paparnya saat dihubungi Tribunjateng.com, Jumat (21/8/2020).
Dijelaskan Mustofa, korban ditemukan di depan MTS Ma'arif Pucang.
Ketika itu warga setempat bernama Utoro pedagang angkringan di depan MTS di tepuk punggungnya oleh seseorang.
Utoro kaget lantaran ada seorang dalam kondisi telanjang.
• Prakiraan Cuaca Hari Ini Jumat 21 Agustus 2020 di Kabupaten Batang, Cerah Berawan Sepanjang Hari
• Pesawat Lokal Gatotkaca N 250 Tidak Bisa Terbang, Diderek Truk Nyangkut di Gerbang Tol Banyumanik
• PSIS Semarang Kembalu Kirim Pemain Akademinya ke TC Timnas U19
Korban bilang ke Utoro agar mengantarnya pulang.
Setelah Utoro menyadari itu Eksan tetangganya yang dikabarkan hilang.
Ia lantas mencari karung goni untuk menutupi tubuh Eksan.
Akhirnya Eksan diantar pulang oleh tetangga lainnya bernama Samidi dengan cara digendong ke rumahnya.
"Alhamdulillah korban sudah ketemu setelah hilang hampir 32 jam," katanya.
(Iwn)