Karena baru menjalankan bisnisnya hampir 2 bulan, bapak dua anak ini belum bisa memperhitungkan keuntungan dari bisnisnya tersebut. Saat ini dirinya masih fokus melebarkan pemasaran produknya dan fokus mengikuti informasi pameran bunga. Dengan fokus di dua hal tersebut, dia berharap bisnisnya ini bisa berkembang lebih baik.
Kepada pembeli, David mematok harga setiap satu potnya berkisar Rp15 ribu-Rp20 ribu.
Guru pengajar mata pelajaran bahasa Inggris ini mengakui, menjalanjankan usaha pada masa pandemi memamg sulit. Namun, tutur dia, ada yang membuat puas batinya. Pertama, bisa menciptakan hal kreatif pada masa pandemi. Kedua, bisa mengolah limbah kelapa, yakni serabutnya, jadi produk yang memiliki nilai jual.
"Kalau pandemi sudah tidak ada, sepertinya saya akan tetap tekuni usaha ini," tandasnya.