TRIBUN-PANTURA.COM, BATANG - Puluhan wanita lanjut usai nampak sibuk di tengah rimbunya pohon teh yeng hampir menutupi badan para wanita itu.
Menggunakan gunting besar yang sudah dimodifikasi untuk menampung daun teh, mereka terus memangkas daun teh muda di perkebunan teh dataran tinggi Kabupaten Batang, tepatnya di Kecamatan Blado.
Baju tebal berlengan panjang, serta celana panjang berlapis, dan sepatu both mereka kenakan untuk melindungi kulit dari tajamnya ranting pohon teh.
• Kisah Pencari Kerja di Masa Pandemi, 15 Kali Lamaran Ditolak Kini Jatuh Bangun Jual Makanan
• Jokowi Minta 40 Aturan Turunan UU Cipta Kerja Dirampungkan Dalam Sebulan, Meski Deadline 3 Bulan
• Jadwal Samsat Keliling di Kabupaten Pekalongan Hari Ini, Rabu 8 Oktober 2020
Dauh teh muda mereka yang mereka potong untui kemudian dikumpulkan dalam karung.
Di tengah kesibukan itu, kucuran keringan nampak turun membasahi kening dan wajah para pekerja wanita itu.
Usai dikumpulkan daun-daun teh tersebut dibawa ke lokasi yang sudah ditentukan.
Tanpa dibantu peralatan berat, wanita-wanita perkasa itu menggendong karung berisi puluhan kilogram daun teh.
Meski terlihat sempoyongan saat membawa karung berisi daun teh, namun wajah mereka tak terlihat muram.
Kasumi (55) satu di antara puluhan pemetik teh itu juga nampak bergegas usai menempatkan karung berisi daun teh ke tempat yang sudah disediakan.
Botol berisi air minum ia buka, Kasumi pun melepaskan dahaganya untuk kemudian kembali melakoni pekerjaannya.
Disela-sela kesibukannya, wanita yang sudah menjalani pekerjaan sebagai pemetik teh lebih dari 30 tahun itu menerangkan, bulan Oktober menjadi bulan berkah bagi pemetik teh.
"Karena masuk musim panen, jadi pemilik kebun butuh tenaga banyak orang untuk memetik teh," ucapnya, Kepada Tribunjateng.com, Kamis (8/10/2020).
Ia menjelaskan, para pemeitik teh mulai berangkat ke kebun sekitar pukul 06.00 WIB, dan selesai sekitar pukul 14.00 WIB.
"Kalau rajin bisa dapat 50 kilogram sehari, dengan upah Rp 600 sampai Rp 800 setiap kilogramnya," jelas wanita 55 tahun asal Kecamatan Blado itu.
Meski tak banyak, namun Kasumi bersyukur, di sisa usianya ia masih bisa bekerja untuk mencukupi kebutuhannya tanpa mengandalkan orang lain.
• Tilik Bukan Sekadar Film Bagi Bupati Batang Wihaji, Kegiatan Itu Bisa Menjaring Keluhan Warga
• Prakiraan Cuaca di Wilayah Tegal Raya Kamis 8 Oktober 2020, Waspada Hujan Ringan Pada Malam Hari.
• Uang Rp60 Juta Berceceran di Sawah, Dua Rampok Bertopeng Satroni SPBU Bawa Kabur Duit Setoran