TRIBUNPANTURA.COM, GUNUNG KIDUL - Belum pernah pinjam uang atau mengajukan kredit melalui bank, tapi nama Ana masuk dalam daftar hitam (black list) Bank Indonesia (BI), bagaimana bisa?
Anasthasia Budiningsih (39) kebingungan. Warga warga Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ini merasa tidak pernah punya pinjaman di bank.
Namun, dia masuk daftar hitam penunggak pinjaman Bank Indonesia (BI).
Baca juga: UUCK Perbolehkan WNA Miliki Apartemen: Ibarat Menjual Langit kepada Asing, Kenapa Mesti Takut?
Baca juga: Banyak Pekerja Belum Terima Subsidi Gaji Rp600 Ribu Gelombang I, Begini Tanggapan Menaker
Baca juga: Bayi 3 Bulan Dibunuh Ibu Kandung, Pelaku Diduga Derpesi, Kesulitan Ekonomi Suami Kecanduan Judi
Baca juga: Hasil Liga Inggris: Tottenham Hotspur Kocar-kacir dalam 13 Menit, Gareth Bale Ukir Rekor Aneh
Ana, sapaan Anasthasia, tahu namanya telah masuk daftar hitam BI saat mengajukan pinjaman ke salah satu bank badan usaha milik negara (BUMN) beberapa waktu lalu.
Pengajuan utangnya ditolak karena tercatat masih punya pinjaman yang belum dilunasi sebesar Rp20 juta di Bank Perumahan Rakyat (BPR).
Pinjaman itu tercatat belum dibayar sejak 2018.
“Aku sudah di-blacklist di mana-mana tidak bisa ngajuin modal lagi."
"Kemarin coba di-leasing namaku masih ada,” ucap Ana saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/10/2020).
“Saya kaget padahal tidak pernah pinjam uang,” kata Ana Ana mengatakan, pernah coba mengajukan pinjaman pada 2012 di BPR setelah kenal dengan satu pegawai bank tersebut.
Namun, niat itu dibatalkan. Dia pun tidak pernah berkomunikasi lagi dengan pegawai bank itu.
“Saya itu tidak jadi pinjam, kalau lihat printout-nya itu dari tahun 2012."
Tertera di situ Rp20 juta, dengan jaminan sertifikat nama orang lain,” ucap Ana.
Menurut Ana, perwakilan BPR sudah pernah bertemu dengannya untuk membicarakan masalah ini.
"Saya dirugikan, mau konsultasi dengan seorang teman dulu mau bagaimana. Kemarin dari BPR juga sudah datang ke rumah," sebutnya.
General Marketing BPR Arum Mandiri Melati, Pujiyanto, mengaku sudah bertemu dengan Ana.
Namun dia tidak menyebutkan bagaimana penyelesaian kasus itu.
“Kita sudah ke tempat Bu Ana. Sudah koordinasi dengan Bu Ana. Semua sudah clear,” ucap dia saat dihubungi melalui sambungan telepon.