Berita Batang

Progres Pembangunan GOR Indoor Batang Senilai Rp13,6 Miliar Lambat, Begini Respon Wihaji

Penulis: budi susanto
Editor: yayan isro roziki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proyek pembangunan GOR indoor Kabupaten Batang, yang terletak di Jalan Dr Sutomo Batang. Progres pembangunan GOR senilai Rp13,6 miliar itu molor dari perencanaan.

TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Bupati Batang Wihaji, meminta pembangunan gedung olahraga (GOR) indoor dipercepat.

Hal itu ditegaskan Bupati Wihaji seusai menerima laporan progres pembangunan GOR indoor mengalami keterlambatan.

Diketahui sesuai dengan kontrak pekerjaan pembangunan GOR indoor berlangsung selama 109 hari sejak September lalu.

Baca juga: Bupati Wihaji Minta Pelaksana Proyek GOR Indoor Batang Percepat Pembangunan

Baca juga: BREAKING NEWS: Pimpinan DPRD Kabupaten Pekalongan Nunung Meninggal, Kecelakaan di Tol Solo-Ngawi

Baca juga: Sebulan Razia Masker di Blora, Tim Gabungan Kumpulkan Denda Rp34 Juta, Disetor ke Mana?

Baca juga: 4 Perusahaan Baru bakal Beridiri di Kabupaten Tegal, DPMPTSP: Serap Puluhan Ribu Tenaga Kerja

Dengan alokasi dana mencapai Rp13,6 miliar, GOR indoor tersebut direncanakan rampung awal 2021.

Meski demikian hingga kini terjadi keterlambatan progres pembangunan yang mencapai 8 persen.

Untuk itu Bupati Batang, Wihaji, meminta pembangunan GOR indoor terus digenjot.

"Saya minta pembangunan dipercepat agar sesuai progres yang sudah disepakati," jelasnya, Selasa (20/10/2020).

Dilanjutkannya, percepatan pembangunan dilakukan, juga untuk mengantisipasi datangnya musim hujan.

"Percepatan juga menjadi antisipasi datangnya musim hujan, karena pasti ada keterlambatan yang disebabkan musim hujan," jelasnya.

Adapun Kabid Tata Bangunan dan Lingkungam DPUPR Kabupaten Batang, Satriyo Rah Wicaksono, membenarkan adanya keterlambatan pembangunan GOR indoor yang mencapai 8 persen.

Di mana ia menerangkan, DPUPR juga menegur pihak pengembang agar memacu pembangunan GOR indoor.

"Progres saat ini masih pemasangan tiang pancang, kami sudah menegur pihak rekanan agar bisa dipercepat untuk mengejar ketertinggalan," paparnya.

Ditambahkannya, pihak rekanan sudah mendatangkan besi serta material lainnya.

"Hampir 800 ton besi sudah didatangkan dan dirakit sebagai pengikat pondasi, hal itu dilakukan untuk mengejar keterlambatan pembangunan," tambahnya. (bud)

Baca juga: Telur Asin Brebes Ditetapkan Warisan Budaya Tak Benda, Sejarawan: Ada Kisah Pilu Etnis Tionghoa

Baca juga: Kisah Muhadi Ayah Dedy Yon, Nyantri di Ciwaringin, Jadi Kondektur Bus hingga Dirikan Dedy Jaya Grup

Baca juga: Ketua Fraksi Gerindra Kaget Dapat Kabar Nunung Meninggal Kecelakaan, Catur: Rasanya Tak Percaya

Baca juga: Update Covid-19 Kabupaten Pekalongan: Total 310 Kasus, 208 Sembuh dan 23 Pasien Meninggal