TRIBUN-PANTRA.COM, TEMANGGUNG - Memasuki musim penghujan di wilayah Temanggung, masyarakat diminta untuk lebih waspada terhadap bahaya bencana alam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung memetakan 195 titik yang dimungkinkan rawan terjadi bencana.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD, Dwi Sukarmei.
Menurut Dwi, beberapa titik rawan bencana terus dipantau 24 jam setiap harinya.
Baca juga: Long Weekend, Jumlah Pendaki di Gunung Lawu Belum Ada Peningkatan Signifikan
Baca juga: Liga 1 2020 Ditunda Sampai Tahun Depan, Taufik Bek Sayap Arema Rintis Usaha Ayam Petelur di Demak
Baca juga: Daftar Bioskop di Kota Semarang yang Sudah Mendapat Rekomendasi untuk Buka Kembali
Baca juga: Tesla Dikabarkan Segera Buka Pabrik di Batang, Begini Penjelasan Pemerintah
Di antaranya titik longsor di Kecamatan Gemawang, Kranggan, Ngadirejo, Pringsurat, Selopampang, Temanggung, Wonoboyo, Bejen, Candiroto dan Tretep.
Belum lama ini, BPBD mencatat telah terjadi bencana angin puting beliung dan tanah longsor di Kecamatan Tembarak dan Telogomulyo.
"195 titik ini berdasarkan data pada 2019. Kenaikannya cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir, yakni 100-150 titik," terangnya, Jumat (30/10/2020).
Pihaknya memprediksi hingga akhir Desember 2020 nanti, terjadi penambahan titik bencana di tempat-tempat perbukitan maupun lereng.
Pihaknya juga telah merintis aplikasi berbasis website dengan nama Si-Notika (Sitem Informasi Notifikasi Kebencanaan) yang mempermudah masyarakat untuk melapor terjadinya bencana.
"Kita komunikasikan dengan provinsi guna memperbanyak alat pendeteksi bencana. Sehingga antisipasi bencana bisa dicegah sedini mungkin dengan maksimal," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Temanggung, Heri Ibnu Wibowo menambahkan, saat ini masyarakat Temanggung dihadapi dengan 3 jenis bencana.
Selain bencana non alam berupa pandemi Covid-19, juga dihadapkan bencana sampah dan juga bencana penyalahgunaan narkotika.
Baca juga: Dampak Banjir Kebumen, Korban Jiwa Hingga Rusak Infrastruktur Senilai Miliaran Rupiah
Baca juga: Kampanye, Calon Presiden Barcelona Janji Pulangkan Legenda Klub: Guardiola, Xavi, hingga Puyol
Baca juga: Begini Cara Urus SKU untuk Dapatkan Banpres Produktif Senilai Rp2,4 Juta, Gratis!
Karena itu, ia berharap masyarakat saling bahu membahu untuk mengurai dan mengantisipasi hal-hal yang dapat memicu timbulnya berbagai bencana yang ada.
Tak hanya bencana alam maupun Covid-19, masyarakat diimbau untuk membantu pemerintah daerah dalam meminimalisir penumpukan sampah, serta berperan aktif dalam mencegah penyalahgunaan narkotika.
"Bupati sudah memprogramkan pengolahan sampah rumah tangga di tiap rumah. Terkait narkotika, juga terus diupayakan untuk mencegah pengedaran dan penyalahgunaannya. Masyarakat juga jangan lupa wasapada terjadap bahaya bencana alam yang bisa saja timbul kapan pun," jelasnya. (Sam)