Liga 1
Liga 1 2020 Ditunda Sampai Tahun Depan, Taufik Bek Sayap Arema Rintis Usaha Ayam Petelur di Demak
Ketidakjelasan jadwal lanjutan Liga 1 2020 membuat manajemen klub gusar. Persiapan latihan yang sudah dilakukan kini terganggu lagi.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, DEMAK -Ketidakjelasan jadwal lanjutan Liga 1 2020 membuat manajemen klub gusar. Persiapan latihan yang sudah dilakukan kini terganggu lagi.
Beberapa klub bahkan sudah meliburkan jadwal latihan.
Dengan liburnya jadwal latihan ini dimanfaatkan pemain untuk pulang kampung.
Satu di antaranya dilakukan bek sayap Arema FC Taufik Hidayat.
Baca juga: Daftar Bioskop di Kota Semarang yang Sudah Mendapat Rekomendasi untuk Buka Kembali
Baca juga: Tesla Dikabarkan Segera Buka Pabrik di Batang, Begini Penjelasan Pemerintah
Baca juga: Berikut Daftar Daerah Rawan Bencana Longsor di Kabupaten Batang
Baca juga: Dampak Banjir Kebumen, Korban Jiwa Hingga Rusak Infrastruktur Senilai Miliaran Rupiah
"Iya ini perjalanan pulang, ini sudah di kereta. Perjalanan ke Semarang."
"Nanti ke Kaliwungu, Kendal, ke rumah orangtua istri beberapa hari. Lalu pulang rumah orangtua di Demak," katanya saat dihubungi Tribun-Pantura.com melaui sambungan telepon, Jumat, (30/10/2020).
Dikatakan Taufik, pihak manajemen Arema FC telah meliburkan pemain hingga pada 10 November 2020.
Baca juga: Libur Panjang, Tercatat 83.257 Kendaraan Lewati Tol Pemalang-Batang
Baca juga: Karyawati SPBU Dikabarkan Tewas Kecelakaan, Tubuh Penuh Luka Keluarga Menduga Korban Pembunuhan
Baca juga: Begini Cara Urus SKU untuk Dapatkan Banpres Produktif Senilai Rp2,4 Juta, Gratis!
Baca juga: 150 Rumah Hangus Terbakar di Kotabaru, Api Diduga Berasal dari Bangunan Kosong, Polisi Ungkap Ini
Namun, kalau masih tidak ada kejelasan, maka libur bisa diperpanjang lagi.
Menurut Taufik, selama libur ini, dia akan jaga kondisi dengan ikut latihan sepakbola dengan anak-anak kampung.
Pemain yang berasal dari Desa Purwosari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak itu mengaku kecewa dengan ketidakjelasan jadwal kompetisi.
Hal itu membuatnya pusing karena tak kunjung mendapat kabar yang jelas mengenai kelanjutan kompetisi.
Dia berharap, kalau kompetisi memang dilanjutkan tahun depan 2021 harus dipersiapkan secara baik.
"Dari wasit dan perangkat pertandingan. Karena ada waktu lama untuk menyiapkan itu semua," tuturnya.
Dia menceritakan, selama jeda kompetisi ini dirinya tak hanya jaga kondisi. Aktivitas lain seperti merintis usaha dia lakoni.
"Saya ada usaha ayam petelur, di Sayung, Demak. Baru dimulai sejak pandemi kemarin. Alhumdulillah sudah jalan. Di rumah dijalankan sama kakak sepupu," ceritanya.
Menurut Taufik, usaha yang dia jalani saat kini dalam skala kecil. Omzetnya pun sekira Rp1 juta. Bahkan jumlah ayamnya 100 ekor.
"Insya Allah akan ditekuni. Kalau sepakbola tidak jelas mau bagaimana lagi," tandasnya.(yun).