Contohnya saat hendak menikah lagi, dia selalu menanyakan calon istrinya bahwa ia punya banyak istri dan berencana menikah lagi ke depannya.
Dari 120 istri Tambon, 22 di antaranya tinggal di kawasan yang sama dengannya di distrik Phromnee, sedangkan sisanya tersebar di seantero negeri.
Tambon melanjutkan ceritanya, "Ketika saya bilang punya istri baru, mereka semua setuju. Tidak ada yang mempermasalahkannya."
"Mereka semua menerimanya tanpa menentang. Saya juga menghargai mereka semua."
"Ke-120 istri mendapat izin dari orangtua saya untuk menggelar pernikahan sesuai adat dan tradisi mereka. Semuanya dinikahi secara layak."
Punya 120 istri dan 28 anak tentunya butuh dana keluarga yang sangat besar, tapi uang bukan masalah bagi taipan konstruksi tersebut.
Dengan kekayaannya, Tambon memberikan apa pun yang keluarganya inginkan, termasuk membangun rumah bagi istrinya yang belum punya.
"Kalau mereka belum punya rumah, saya akan membelikan tanah dan mengatur semuanya agar mereka bahagia," kata Tambon.
Saat wawancara, istri terbaru Tambon bernama Nam Fon (27) duduk di sebelahnya tanpa terkejut sama sekali mendengarkan ceritanya.
Akan tetapi sejauh ini belum diketahui apakah Tambon akan dijerat hukum Thailand karena melanggar aturan poligami. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita Pria dengan 120 Istri dan 28 Anak, Menikah di Tiap Tempat yang Dikunjungi
Baca juga: Kisah Penjual Gulali Rambut Nenek di Semarang, Bertahan untuk Lestarikan Jajanan Tempo Dulu
Baca juga: Bupati Wihaji Sebut BKPM Punya Kompetensi Memfilter Calo Investasi dan Percepatan Perijinan
Baca juga: Truk Angkut 21 Orang Pendaki Gunung Lawu Terguling di Kebun Teh
Baca juga: UMK di Jawa Tengah Tak Boleh Kurang dari Rp 1.798.979