Berita Nasional

Pangdam Jaya Mayjen Dudung Perintahkan Anggotanya Copot Baliho Pimpinan FPI Rizieq Shihab

Editor: Rival Almanaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurachman melambaikan tangan ke arah massa pendemo di Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta pada Selasa (13/10/2020) sore.(KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO)

TRIBUN-PANTURA.COM, JAKARTA - Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman mengakui ia memerintahkan jajarannya untuk mencopot spanduk dan baliho pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung menjawab pertanyaan wartawan usai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

Dudung menjelaskan, awalnya sejumlah petugas Satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu.

Baca juga: Sopir Truk Menyerahkan Diri ke Polisi Setelah Kendaraannya Menewaskan 5 Orang

Baca juga: Pelaku Perampokan Guru SMP di Kudus Ternyata Tetangga Sendiri‎

Baca juga: 11 Ruko dan Rumah di Temanggung Terbakar, Dinas Satpolkar Terjunkan 14 Armada

Baca juga: BREAKING NEWS: Satu Korban Hanyut Banjir Bandang di Boja Kendal Ditemukan

Namun, pihak FPI justru kembali memasang baliho-baliho tersebut.

Oleh karena itu TNI turun tangan.

"Ini negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau masang baliho itu udah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentunkan, jangan seenaknya sendiri, seakan akan dia paling benar, enggak ada itu," kata Dudung.

Dudung pun memastikan operasi untuk menurunkan baliho Rizieq masih akan terus berlanjut.

"Dan ini akan saya bersihkan semua, tidak ada itu baliho yang mengajak revolusi dan segala macam," katanya.

Sebelumnya, video yang memperlihatkan sejumlah orang berseragam TNI menurunkan spanduk bergambar Rizieq Shihab di pinggir jalan raya beredar di media sosial.

Adapun Rizieq Shihab saat ini tengah menjadi sorotan terkait dengan kerumunan massa pada acara pernikahan putrinya yang kemudian disusul acara peringatan Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat, pada Sabtu malam lalu.

Masih pada pekan lalu, Rizieq dan para simpatisannya juga melakukan sejumlah kegiatan lain yang dihadir banyak orang.

Kerumunan massa dalam jumlah besar dilarang saat ini karena ada pandemi Covid-19.

Kerumunan massa yang melibat Rizieq dan para simpatisannya itu kini berbuntut panjang.

Baca juga: Harga Emas Antam di Semarang Jumat 20 November, Berikut Daftar Lengkapnya 

Baca juga: Izin Distributor Pupuk Bersubsidi di Cilacap Dicabut, Ganjar: Jangan Main-main

Baca juga: Desa Jatisobo Sukoharjo, Desa Inklusif di Jateng yang Lindungi Kelompok Rentan

Baca juga: Menegangkan, Aksi Kejar-kejaran Polisi dan Pengedar Narkoba di Purbalingga

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi dicopot dari jabatannya karena dinilai lalai dalam menegakkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Pencopotan itu tertuang dalam surat telegram Kapolri tertanggal 16 November 2020.

Polda Metro Jaya juga memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan beberapa pejabat lain terkait penyelenggaraan acara Rizieq itu.   (*)   

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pangdam Jaya: Saya yang Perintahkan Copot Spanduk Rizieq"