Berita Temanggung

Ruang Isolasi Pasien Covid-19 di RSUD Temanggung Penuh

Penulis: Saiful Masum
Editor: Rival Almanaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi ruang isolasi

Khadziq juga meminta agar Satgas Covid-19 tingkat kecamatan dan desa berperan aktif dalam memutus rantai penyabaran virus Corona. Pihaknya juga memperbolehkan Satgas Covid-19 desa dan kecamatan untuk melakukan operasi masker dan memantau selalu kegiatan warganya. 

"Kegiatan yang diselenggarakan desa dan pemerintahan harus jadi contoh penerapan protokol kesehatannya. Dan tolong Satgas desa awasi warganya yang terindikasi positif Covid-19 yang menjalani karantina mandiri. (Mereka) harus disiplin dengan penjagaan yang ketat," tegasnya. (Sam)

*Banyak Kasus Covid-19 Baru Ditemukan Hasil Screening saat Berkunjung di Rumah Sakit*

Direktur RSUD Temanggung, dr Tetty Kurniawati mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 telah terjadi dalam beberapa pekan terakhir. 

Katanya, banyak kasus baru ditemukan bukan karena klaster tertentu atau mengalami gejala Covid-19. Melainkan kasus baru muncul dan bertambah dari hasil screening di rumah sakit.

"Pasien Covid-19 yang datang atau dirawat di rumah sakit semua bergejala. Hanya saja, sekarang masyarakat yang datang ke rumah sakit kebanyakan bukan karena gejala Covid-19. Mayoritas datang dengan keluhan biasa seperti demam, nyeri kepala, lemas, maupun penyakit lain. Setelah melewati tahapan screening, banyak ditemukan ternyata terkonfirmasi Covid-19," terangnya.

Dr Tetty menjelaskan, kini pihaknya bisa melakukan screening lebih ketat dan cepat dengan bantuan alat Tes Cepat Molekuler (TCM) di RSUD. Mesin laboratorium untuk mengecek TBC bantuan pemerintah pusat yang dikembangkan untuk mendeteksi Covid-19 sangat membantu kinerja tenaga medis.

Kata dr Tetty, TCM yang dimiliki RSUD Temanggung mampu dioperasikan untuk membaca sampel swab sebanyak 12 sampel dalam sehari. Hasilnya pun bisa diketahui di hari yang sama dan selambat-lambatnya 1 hari setelah sampel diujikan.

"Dengan TCM, pasien yang dirawat bisa diketahui langsung konfirmasi positif atau tidak melalui screening. Rata-rata 1-2 hari bisa diketahui hasilnya," ujar dr Tetty.

Ia berharap, kesadaran masyarakat terkait protokol kesehatan terus ditingkatkan dan dilakukan. Karena menurutnya, lonjakan kasus Covid-19 saat ini bisa saja disebabkan menurunnya kepatuhan menjalankan protokol kesehatan, sementara aktivitas masyarakat sudah berangsur kembali normal.

"Kelonjakan bisa dipengaruhi faktor kebiasaan masyarakat yang mulai kembali beraktivitas. Protokol kesehatan terkadang terlena. Kami harap masyarakat harus patuhi prokes yang ada. Karena pencegahan lebih baik dari pada penanganan," ujar dr Tetty. (Sam)

*Isolasi Mandiri Jadi Solusi Tepat*

Penuhnya ruang isolasi pasien Covid-19 di beberapa daerah akibat lonjakan kasus baru kembali menjadi peoblem. Tak terkecuali di Kabupaten Temanggung yang kini hanya menyisakan beberapa ruang saja untuk isolasi pasien.

Lonjakan kasus terjadi setelah Satgas Covid-19 gencar melakukan tracing dan tes swab guna memutus rantai penyebaran virus Corona. Hasilnya, kasus Covid-19 meningkat tajam sehingga tenaga medis harus berjibaku menanganinya. Kapasitas ruang isolasi di rumah sakit pun menjadi penuh untuk mengisolasi pasien dengan gejala dan memiliki riwayat penyakit penyerta.

Direktur RSUD Temanggung, dr Tetty Kurniawati mengatakan, dengan melihat total kasus yang didominasi orang tanpa gejala, isolasi mandiri dirasa menjadi jalan keluar dan solusi yang terbaik. Tidak hanya bagi pasien tanpa gejala, isolasi mandiri bisa saja diperuntukkan bagi pasien bergejala ringan. Dengan catatan, saat isolasi mandiri dilakukan pengawasan dan pemantauan secara berkala oleh tim medis.

Halaman
123