Berita Temanggung

Ruang Isolasi Pasien Covid-19 di RSUD Temanggung Penuh

Penulis: Saiful Masum
Editor: Rival Almanaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi ruang isolasi

"Lonjakan kasus ini, selain mencari solusi penambahan ruang isolasi, bisa juga menerapkan isolasi mandiri sebagai jalan keluarnya. Bisa terpusat di gedung yang disediakan pemerintah daerah maupun di rumah masing-masing, dengan pantauan," terangnya.

Kata dr Tetty, dengan mekanisme tersebut, pihak rumah sakit bisa memprioritaskan penanganan bagi pasien yang bergejala berat atau memiliki riwayat penyakit lain. Tanpa melupakan pemantauan terhadap pasien yang melakukan isolasi mandiri.

Selain mengurangi over kapasitas ruang isolasi, Tetty menjelaskan, dengan isolasi mandiri pasien secara tidak langsung terbantu untuk meningkatkan imun secara cepat. Hal tersebut dinilai bagus karena pasien merasa nyaman saat dekat dengan keluarga meski dalam keadaan terpapar Covid-19.

"Namun tetap vitamin harus rutin diminum. Minimal dengan isolasi mandiri, tenaga kesehatan tidak keteteran. Hanya saja, isolasi mandiri juga harus dijalankan dengan syarat dan standarisasi ynag bagus," jelasnya.

Guna mendukung hal itu, pihak rumah sakit diperkenankan memulangkan pasien Covid-19 yang dirasa kondisi tubuhnya sudah stabil. Meskipun pasien masih dinyatakan positif untuk diarahkan melakukan isolasi mandiri.

Hal itu sejalan dengan peraturan Menteri Kesehatan tentang penanganan Covid-19 yang memperbolehkan pasien Covid-19 pulang ke rumah masing-masing setelah menjalani isolasi 10 hari. Dengan catatan, kondisi tubuh sehat dan stabil.

Baca juga: 8 Pasien Corona Berstatus OTG Jalani Isolasi di Rusunawa Kota Tegal, Ini Pesan Wawali Jumadi

Baca juga: Kemenhub RI Tetapkan Regulasi Untuk Pesepeda, Harus Ada Lampu dan Bel

Baca juga: Harga Emas Antam di Semarang 27 November Mengalami Penurunan Rp 2.000 Berikut Daftar Lengkapnya 

Baca juga: Wawali Tegal Jumadi Imbau OPD Untuk Kelola Anggaran DIPA dengan Baik

Menurut dr Tetty, mekanisme ini menjadi jawaban agar tenaga kesehatan bisa memaksimalkan kapasitas ruang isolasi pasien dengan maksimal dan sebijak mungkin.

"Yang menjadi kendala tenaga kesehatan saat ini, masih banyak warga yang menolak dilakukan isolasi. Padahal terpapar Covid-19. Masih ada warga yang nekat melakukan pemulasaran jenazah Covid-19. Ini bahaya karena memicu penyebaran virus semakin luas," ujarnya.

Ia berharap, masyarakat bisa memahami bahwa perawatan isolasi di rumah sakit maupun isolasi mandiri semata-mata dimaksudkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus. Masyarakat yang menjalani isolasi mandiri juga diminta sadar dan menjalankan isolasinya dengan baik. 

"Ketika prosedur isolasi mandiri dijalankan dengan baik, bisa mempercepat penyembuhan dan melindungu warga lain agar tetao sehat. Yang kami khawatirkan saat ini adalah pasien yang mengalami gejala berat," terangnya. (Sam)