Berita Kendal

Kadisdikbud Kendal Imbau Guru Tak Paksakan Pembelajaran Model Home Visit

Editor: Rival Almanaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa SDN Slawi Kulon 3, sedang mencuci tangan menggunakan sabun, saat jajaran polres Tegal mengadakan kegiatan edukasi tentang penerapan atau adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19, Selasa (18/8/2020).

TRIBUN-PANTURA.COM, KENDAL - Mengingat pertumbuhan kasus Covid-19 yang terus meningkat di Kabupaten Kendal, Kepala Disdikbud Kendal berharap semua elemen pendidikan tetap waspada dengan menghindari potensi penyebaran virus corona.

Seperti halnya menghindari pembelajaran tatap muka secara langsung meskipun dilakukan secara terbatas.

Wahyu berharap, dengan situasi dan kondisi saat ini, guru tak memaksakan pembelajaran melalui model homet visit.

Termasuk saat memberikan soal penilaian akhir semester (PAS) kepada siswa.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Wonosobo Hari Ini Minggu 13 Desember 2020

Baca juga: Status Bendung Gerak Serayu Pagi Ini di Level Awas, Warga di Hilir Sungai Diminta Waspada

Baca juga: OTG Dinyatakan Sembuh Setelah Karantina 10 Hari Tanpa Swab Ulang, Amankah?

Baca juga: Aturan Baru Penanganan Covid-19, OTG Cukup Karantina 10 Hari Dinyatakan Sembuh Tanpa Swab Ulang

"Home visit bisa dilaksnakan dengan catatan, semua yang terlibat sehat, lokasi juga aman dan harus ada peran orangtua agar tetap memantau proses pembelajaran. Kalaupun guru dalam keadaan kurang sehat, anak maupun keluarga juga kurang sehat, serta lingkungannya masih rawan, sebaiknya jangan dipaksakan," terangnya, Minggu (13/12/2020).

Wahyu berharap semua tenaga pendidik dapat memaksimalkan metode daring dalam memberikan pelajaran sementara waktu. Metode lain, tenaga pendidik bisa menerapkan metode jemput tugas di sekolah secara bergiliran. Artinya, orangtua atau siswa bisa mengambil soal yang telah disiapkan guru di sebuah ruangan atau front office sekolah tanpa harus tatap muka dengan guru. 

Mekanisme ini bisa dimaksimalkan bagi siswa yang mengalami kesulitan saat mengikuti pembelajaran daring karena keterbatasan sarana dan prasarana. 

"Yang jemput soal tanpa tatap muka ini sudah mulai diterapkan di SMP. Kami coba intruksikan agar tenaga pendidik bisa memaksimalkan metode daring saat ini," ujarnya.

Menghadapi libur nasional dan akhir semester nanti, Wahyu mengajak orangtua siswa memantau kegiatan anak-anaknya agar terhindar dari paparan Covid-19. Khususnya meminimalisir kegiatan di luar rumah atau ke luar daerah tanpa adanya kebutuhan mendesak.

"Kami terus imbau agar bersama-sama tenaga pendidik dan orangtua siswa untuk melawan Covid-19 dan mengurangi potensi penyebarannya dengan di rumah saja. Nanti, pengambilan raport juga dilaksanakan melalui daring. Saat ini, yang paling penting dan utama adalah keselamatan dan kesehatan," tuturnya.

Baca juga: Bumil dan Bayinya Meninggal, Diduga karena Telat Mendapat Pertolongan, Sempat Ditolak di 7 RS Ini

Baca juga: Sore Hari Hujan Ringan, Prakiraan Cuaca BMKG Pekalongan Raya Minggu 13 Desember 2020

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Tegal Raya Minggu 13 Desember 2020, Diguyur Hujan Ringan hingga Sedang

Baca juga: Dua Bocah di Tegal Diculik, Ditemukan Lemas di Cirebon, Pelaku Pernah Ditolong Nenek Korban

Terpisah, Sekda Kendal, Moh Toha menambahkan, berdasarkan data terakhir, kasus Covid-19 di Kendal mencapai 3.194 orang. 590 orang di antaranya masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri sedangkan  2.484 orang sembuh. Angka kasus kematiannya pun cukup tinggi sebanyak 122 orang hingga pertengahan Desember ini.

Moh Toha berharap, masyarakat tidak menyepelekan Covid-19 mengingat pertumbuhan kasus yang cukup pesat.

Ia mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan kapanpun dan di manapun berkegiatan. Seperti memakai masker, menjaga jarak dan sering-sering mencuci tangan dengan sabun dengan air mengalir.

"Ini perlu menjadi perhatian bersama antara pemerintah daerah dan juga masyarakat agar kasus Covid-19 ini bisa tertangani dengan baik," harapnya. (Sam)