TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Rapid test antigen di sejumlah rest area dinilai efektif mengurangi kepadatan arus kendaraan pemudik yang masuk Jawa Tengah (Jateng).
Hal ini disampaikan oleh Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol M Rudy Syarifudin.
Ia mengatakan adanya kegiatan rapid tes antigen di rest area Batang, Kendal, Pekalongan, dan Brebes berdampak pada menurunnya angka kedatangan pemudik, utamanya yang berasal dari Jakarta.
Baca juga: Polisi Temukan Ibu dan 2 Anaknya Jalan Kaki di Tol saat Hujan Deras, Terungkap Ini Penyebabnya
Baca juga: Dilantik Jadi Ketua DPW PKS Jateng, Wawali Salatiga Haris: Kader Harus Mau Mendengar dan Membantu
Baca juga: Update Covid-19 di Kabupaten Pekalongan, Tembus 1.292 Kasus Terkonfirmasi
Baca juga: Tenaga Kesehatan di Pekalongan Jadi Prioritas Sasaran Vaksinasi Covid-19
Menurutnya, setiap hari ada sekitar 75 sampai 150 rapid test antigen yang disediakan di setiap rest area.
"Alhamdulilah 75 sampai 150 rapid tes yang kami keluarkan setiap harinya rata-rata hasilnya negatif," tuturnya, Minggu (27/12/2020).
Kombes Rudy mengatakan informasi rapid test antigen telah banyak diketahui masyarakat.
Hal ini juga berdampak masyarakat enggan masuk ke rest area yang terdapat rapid test antigen.
"Dengan begitu, banyak yang enggan bepergian jauh-jauh dari rumah, sehingga potensi menimbulkan klalster baru dapat ditekan," ucapnya.
Menurutnya, rapid test antigen tidak hanya dilakukan oleh tim gugus tugas saja.
Tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Jateng mendapatkan 2000 rapid tes antigen dari Korlantas.
"Jadi rapid tes antigen terus dilakukan tanpa berhenti," ujar dia.
Rapid tes antigen dikhususkan, kata dia, sopir truk yang masuk ke rest area.
Kemudian kendaraan pribadi yang tidak mengenakan masker dan over kapasitas akan langsung dirapid test.
"Untuk kendaraan pribadi kami pantau dari jauh kalau kelihatan (over kapasitas atau tak bermasker) kami langsung amankan," ujar dia.
Ia menuturkan arus mudik Nataru menurun dibandingkan tahun sebelumnya.