TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Bocah umur 7 tahun berinisial GAR (7) warga RT 1 RW 9,Borobudur Timur 1 Kebangarum, Semarang Barat ditemukan tewas di saluran air Silandak Kelurahan Kembangarum, Semarang Barat, Kota Semarang, Jumat (8/1/2021) pukul 18.00 WIB.
Salah seorang relawan, Eko mengatakan, kondisi korban pertama kali ditemukan posisi tubuh tertelungkup sudah tak bernyawa.
Korban mengenakan baju hitam celana merah.
"Ketika ditemukan di saluran air ketinggian air cukup dangkal hanya selutut orang dewasa," ujarnya kepada Tribun-Pantuta.com, Jumat (8/1/2021).
Baca juga: Perajin Tahu Tempe Dapat Subsidi saat Beli Bahan Baku Kedelai
Baca juga: Komnas HAM Ungkap Temuan di KM 50: Penembakan 6 Laskar FPI Pengawal Rizieq Melanggar HAM
Baca juga: Ini Profil 5 Nama Calon Kapolri yang Diserahkan Kompolnas ke Presiden Jokowi
Baca juga: Undip Panggil Pemilik Akun Twitter yang Unggah Kebocoran Data 125.000 Mahasiswa
Tetangga korban, Arif mengatakan, korban dan temannya biasa bermain di saluran air dekat rumahnya.
Lebar saluran air sekira 50 sentimeter kedalaman 50 sentimeter.
"Kalau tak turun hujan saluran air kering. Tetapi kalau hujan memang menimbulkan arus deras," paparnya.
Dia melanjutkan, orangtua korban bukan asli warga setempat.
Korban sering dititipkan orangtuanya di saudaranya.
"Di sini sering main dengan anak sebaya," jelasnya.
Informasi yang dihimpun Tribun-Pantura.com, korban hanyut di sungai saat bermain bersama sembilan temannya di saluran air dekat rumah saat hujan deras pukul 15.00 WIB.
Kejadian nahas itu membuat geger warga setempat.
Baca juga: Kisah Pilu Ibu di Demak, Mendekam di Penjara, Dipolisikan Anak Kandungnya Gara-gara Pakaian
Baca juga: Siasat Perajin Tahu di Tegal Bertahana di Tengah Mahalnya Harga Kedelai: Kurangi Produksi
Baca juga: Ucapkan Terima Kasih, Pengacara Baasyir: Kami Tak Mau Ada Persoalan seperti Habib Rizieq
Baca juga: Talut di Kutorojo Kabupaten Pekalongan Longsor, Tutup Jalan Desa Nyaris Timpa Rumah Warga
Jajaran relawan lekas menyisir lokasi.
Korban ditemukan sekira 3 kilometer dari lokasi pertama hanyut.
Suasana rumah duka ramai didatangi oleh pelayat.
Orangtua korban menangis histeris mendapati anaknya pulang sudah tak bernyawa. (Iwn)