Berita Semarang

Tidak Terhalang Pandemi, Guru Bahasa Indonesia di Semarang Tetap Lakukan Pemutakhiran Ilmu

Editor: Rival Almanaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses FGD para guru bahasa Indonesia di Semarang

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Pengetahuan guru dalam membelajarkan bahasa Indonesia berbasis teks berkaitan dengan pengetahuan atau kemampuan guru dalam ilmu sintaksis.

Oleh karena itu, penguasaan materi maupun keterampilan guru dalam ilmu sintaksis diharapkan dapat membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetentukan.

Guru diharapkan dapat menerapkan empat ranah kompetensi yang nantinya akan dicapai peserta didik dalam pembelajran Bahasa Indonesia berbasis teks salah satunya dapat mengaitkan dengan ilmu sintaksis sebagai kajian pembelajaran.

Hal itu dikarenakan teks terdiri atas serangkaian kalimat yang tersusun rapi dan bermakna baik secara tertulis maupun lisan.

Baca juga: Tahun Kedua Kepemimpinan, Bupati Tegal Luncurkan Empat Aplikasi dan Logo Hari Jadi ke 420

Baca juga: Kisah Ibu Muda di Demak, Dipenjarakan Anak Kandung Karena Masalah Pakaian

Baca juga: Bocah 7 Tahun Semarang Tewas Hanyut di Saluran Air, Ditemukan 3 Kilometer dari Lokasi Bermain

Baca juga: Perajin Tahu Tempe Dapat Subsidi saat Beli Bahan Baku Kedelai

Melalui latar belakang tersebut tim penelitian dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Dr Asrofah MPd, Dr Ika Septiana MPd, serta Ahmad Ripai MPd selenggarakan Focus Group Discussion (FGD) melalui aplikasi Zoom baru-baru ini.

Penelitian yang lakukan berjudul model buku bahasa Indonesia berbasis sintaksis pada pembelajaran bahasa Indonesia SMA.

Dr Asrofah MPd menjelaskan secara umum tujuan untuk mendeskripsikan model buku Bahasa Indonesia berbasis sintaksis pada pembelajaran Bahasa Indonesia SMA.

“Secara khusus tujuan penelitian ini mendeskripsikan kebutuhan awal model buku Bahasa Indonesia berbasis sintaksis pada pembelajaran Bahasa Indonesia SMA."

"Bagi guru atau praktisi pendidikan diharapkan penelitian ini memberikan gambaran dan kondisi kepada guru mengenai model buku Bahasa Indonesia berbasis sintaksis pada pembelajaran Bahasa Indonesia SMA."

"Pemahaman pengetahuan sintaksis yang dimiliki guru diharapkan dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia sesuai dengan kemampuanyang dimiliki sehinga jika hasilnya kurang seusai harapan maka guru memerlukan adanya penyegaran ilmu sintaksis sebagai bekal materi pembelajran bahasa Indonesia di SMA,” terang Asrofah dalam press rilis kepada Tribun-Pantura.com, Sabtu (9/1/2020).

Peserta FGD terdiri dari guru bahasa Indonesia Kota Semarang yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

Baca juga: Undip Panggil Pemilik Akun Twitter yang Unggah Kebocoran Data 125.000 Mahasiswa

Baca juga: Putra Abu Bakar Baasyir Ungkap Kondisi Kesehatan Ayahnya setelah Bebas dari Lapas Gunung Sindur

Baca juga: Kompolnas Serahkan 5 Nama Calon Kapolri ke Presiden, Semuanya Jenderal Polisi Bintang Tiga

Baca juga: Kisah Pilu Ibu di Demak, Mendekam di Penjara, Dipolisikan Anak Kandungnya Gara-gara Pakaian

Imam Taufik MPd sebagai Ketua MGMP Bahasa Indonesia Kota Semarang menerangkan jika kegiatan FGD di tengah pandemi ini sangat bermanfaat bagi guru sebagai informasi ilmiah yang baru.

Serta dapat memberikan gambaran mengenai kondisi atau keadaan guru bahasa Indonesia SMA berkaitan dnegan pemahaman pengetahuan sintaksis Bahasa Indoensia.

“Hal ini dikarenakan pengetahuan guru yang akan mengalami penurunan jika tidak diimbangi dengan pengetahuan tambahan dalam rangka pemutakhiran ilmu pengetahuan yang sekarang ini sedang berkembang,” imbuh Imam. (*)