TRIBUNPANTURA.COM, TEMANGGUNG - Talut Jalan Provinsi Temanggung-Wonosobo tepatnya di Desa Menayu Kecamatan Bulu setinggi 15 meter ambrol pada, Minggu (10/1/2021) malam kemarin.
Longsornya talut sepanjang 7-10 meter ini hanya menyisakan setengah meter dari bahu jalan.
Sehingga, pihak kepolisian memasang garis polisi di setengah lajur arah Kota Temanggung untuk menghindari bahaya longsor susulan yang bisa saja terjadi.
Baca juga: Hari Pertama PPKM di Purbalingga, 75 Persen ASN Pemkab Terapkan WFH
Baca juga: Diduga Depresi Tertular Covid-19 dari Bosnya, Sopir Bank BUMN Gantung Diri saat Karantina
Baca juga: 23 dari 35 Kabupaten/Kota di Jateng Terapkan PPKM 11-25 Januari, Berikut Daftar Lengkapnya
Baca juga: Guru Besar UGM: Penolak Vaksinasi Covid-19 Dapat Dipidana 1 Tahun Penjara
Tak ayal, arus lalu lintas di lokasi sedikit tersendat.
Berdasarkan penuturan warga sekitar, longsornya talut disebabkan karena curah hujan yang tinggi.
Derasnya hujan mengakibatkan sungai di bawah talut banjir dan mengikis talut hingga longsor.
"Kemarin hujan deras di wilayah Temanggung, sungai di bawahnya (talut jalan) banjir. Terus longsor," terang Daryono, Senin (11/1/2021).
Hingga saat ini, jalur penghubung Kecamatan Bulu dan Kecamatan Parakan Temanggung tersendat.
Petugas Balai Pelaksanaan Teknik (BPT) Wonosobo Bina Marga Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah membantu pengaturan lalu lintas dengan sistim buka tutup.
Pengamat ruas jalan Temanggung-Bulu BPT Wonosobo pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Cipta Karya Jateng, Sarmono mengatakan, guna mengantisipasi terjadinya korban, pihaknya menambah rambu-rambu lalu lintas.
Misalnya drum dan bambu untuk mengamankan wilayah rawan terjadi longsor susulan.
"Sementara kami pasang rambu-rambu, karena ini termasuk bencana alam."
"Kami tinjau dan kami ukur, kemudian agar bisa ditangani Balai di Wonosobo," terangnya.
Kata Sarmono, pihaknya mendapat laporan bahwa talut jalan tersebut mulai terkikis pada pukul 16.00 WIB, kemarin.
Pihaknya berupaya cepat untuk menyampaikan bencana itu kepada Bina Marga Provinsi agar segera ditangani.
Mengingat Jalan Temanggung-Wonosobo melalui Kecamatan Bulu menjadi jalan utama para pengandara.
Khususnya saat terjadi curah hujan tinggi dalam beberapa hari ke depan yang bisa memperparah kondisi tebing jalan.
"Faktornya disebabkan hujan deras hingga sungainya banjir. Kalau dibiarkan, bisa mengikis bahu jalan," ujarnya.
Hingga kini, jalur lalu lintas di Jalan Provinsi Temanggung Wonosobo masih dibuka.
Pengguna kendaraan diimbau untuk berhati-hati saat melintas di ruas jalan Desa Menayu Kecamatan Bulu tepatnya di sebelah jembatan Menayu. (sam)
Baca juga: Penemuan Bagian Turbin Pesawat dan Lokasi Kotak Hitam Sriwijaya Air, Hadi: Sudah Ditandai
Baca juga: Pengakuan Lengkap Agesti Ayu yang Tega Penjarakan Ibu Kandungnya di Demak: Saya Mencari Keadilan
Baca juga: Gara-gara Status Facebook Istri Soal Ilmu Hitam, Suami Dibacok Tetangga saat Kerja di Depan Rumah
Baca juga: [[HOAKS]] Basarnas Temukan Bayi Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 dalam Keadaan Selamat