Berita Blora

Gotong Royong 'Pengusaha Kecil' di Blora, Iuran Swadaya Bentuk Kampung UMKM

Penulis: Rifqi Gozali
Editor: yayan isro roziki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Transaksi antara pembeli dengan pelaku usaha kecil di Kampung UMKM Blora, Jumat (15/1/2021).

TRIBUNPANTURA.COM, BLORA - Kampung UMKM Blora yang terletak di Jalan Gunung Lawu Kelurahan Tegalgunung, Kecamatan Blora mulai dibuka, Jumat (15/1/202).

Tempat ini menjadi sentra pelaku usaha kecil untuk memasarkan produknya.

"Ini adalah jawaban kegundahan kami lepas dari masa pandemi, kami bareng-bareng," ujar inisiator Kampung UMKM, Een Martini, di lokasi.

Baca juga: Sensasi Menikmati Durian Langsung dari Pohon di Kampung Durian Nglawungan Blora: Enak Gitu Lho

Baca juga: Satlantas Polres Batang Amankan Sopir dan Truk Maut Penabrak 2 Pemotor di SPBU Subah

Baca juga: 35 ABK Indonesia Terlantar di Majuro, Begini Cara Mereka Bertahan Hidup Menunggu Dipulangkan

Baca juga: Peringati Pertempuran Laut Aru, Jenderal TNI AL Ziarahi Makam Pahlawan di Tegal

Een mengatakan, di dalam lingkaran komunitasnya sesama pelaku UMKM di Kabupaten Blora sudah terdapat 42 anggota.

Masing-masing anggota memiliki produk yang berbeda. Umumnya adalah produk olahan makanan mulai dari makan basah, kering, atau kemasan.

"Ada juga produk kerajinan tangan dan batik," tandas Een.

Untuk melunasi keinginan terbentuknya Kampung UMKM, masing-masing anggota iuran.

Een yang juga disebut sebagai Lurah Kampung UMKM ini berharap, ke depan bagi mereka ketika hendak berburu produk UMKM Blora yang terpikir adalah tempat tersebut.

"Di masa pandemi kami pengennya tetap berusaha bekerja keras."

"Ini solusinya, jadi kerja bareng di satu tempat tapi masih mengindahkan protokol kesehatan."

"Kami berusaha keras selalu menerapkan itu."

"Ke depannya ini jadi wajah UMKM Blora," katanya.

Hari pertama dibuka, animo pengunjung cukup banyak.

Ada yang sekadar belanja produk langsung pergi, ada pula yang sejenak menikmati produk olahan makanan di Kampung UMKM.

Saat ini, di Kampung UMKM telah tersedia 26 lapak yang terbuat dari bambu.

Sebagian besar lapak tersebut digunakan pelaku UMKM olahan makanan menjajakan produknya.

Kemudian ada pula lapak kontainer yang jumlahnya enam buah.

Berhubung pandemi masih berlangsung, Kampung UMKM buka sejak pukul 07.00 sampai pukul 17.00 WIB.

Halaman
12