TRIBUN-PANTURA.COM, KENDAL - Pemerintah Kabupaten Kendal melalui manajemen Rumah Sakit Islam (RSI) Muhammadiyah menambah 21 ruang isolasi Covid-19 dan satu unit alat Polymerase Chain Reaction (PCR).
Tambahan ruang isolasi bertujuan untuk mengantisipasi penuhnya kapasitas ruang isolasi pasien corona di rumah sakit yang ada.
Sedangkan, satu unit alat PCR dimaksudkan untuk mempercepat proses uji laboratorium sampel swab bagi masyarakat yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19.
Humas RSI Kendal, Farid Hermawan mengatakan, sebelumnya RSI Kendal hanya memiliki 12 ruang isolasi pasien corona.
Baca juga: Gunung Merapi Kembali Luncurkan Guguran Lava Pijar Pada Jumat Dini Hari
Baca juga: Gempa di Sulbar Ambrukan Gedung Gubernur dan Hotel - hotel
Baca juga: Sungai Rambut Meluap, Bupati Tegal Tinjau Banjir di Jalur Pantura Menuju Pemalang
Baca juga: Kisah Pasien Non Covid-19 Kesulitan Cari Kamar di Rumah Sakit saat Pandemi
Dengan tambahan 21 ruang, kini pihaknya memiliki 33 ruang isolasi yang siap digunakan kapanpun.
Rencananya, kata Farid, jumlah ruang isolasi akan ditambah lagi pada awal Februari mendatang sebanyak 45 ruang baru.
"45 ruang baru nanti berada di gedung baru yang saat ini tengah dalam pengerjaan," terangnya, Jumat (15/1/2021).
Selain menyiapkan ruang isolasi, RSI Muhammadiyah Kendal juga sudah membuat instalasi laboratorium PCR.
Kini, pihak RSI tinggal menunggu izin operasi dari Dinas Kesehatan agar bisa membantu percepatan uji sampel swab.
"Prinsip semua sudah siap, baik dari keamanan maupun tenaga medisnya. Tinggal menunggu izin keluar, baru kami bisa operasikan," ujarnya.
Kata Farid, alat PCR tersebut baru didatangkan untuk memenuhi kebutuhan penanganan kasus Covid-19 di Kendal yang terus mengalami lonjakan.
Khususnya pasien suspek dan probable yang ditangani RSI Kendal hasil tracing maupun pasien berkejala.
Dengan adanya alat PCR tambahan, diharapkan dapat memangkas waktu petugas agar bisa segera melakukan uji sampel swab.
Mengingat petugas RSI selama ini harus mengirim sampel lendir ke RS Darurat Covid-19 (RSDC) Kendal dan rumah sakit di Kota Semarang.
Karena itu, pihak RSI baru bisa menerima hasil pengujian laboratorium minimal 2 hari dari pengiriman.
Jeda waktu ini dinilai terlalu lama mengingat antrean sampel swab lain yang sudah menunggu.
"Karena itu, RSI memutuskan untuk melakukan pengadaan alat PCR dan membuat laboratoriumnya. Dengan laboratorium ini, maksimal sehari sudah bisa diketahui hasilnya," jelas Farid.
Baca juga: Seorang Ibu Meninggal Dunia Saat Mengatre Bantuan Sosial Tunai (BST) di Ciledug
Baca juga: Berikut Prakiraan Cuaca BMKG di Pekalongan Raya, Jumat 15 Januari 2021
Baca juga: Hujan Siang Hingga Malam Hari, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Kabupaten Batang Jumat 15 Januari 2021
Baca juga: Selain Raffi Ahmad, Ahok Juga Hadir di Pesta yang Sama, Netizen Ramai Menggunjing
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan, sesuai instruksi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, rumah sakit umum daerah dan swasta diimbau agar menambah ruang isolasi pasien Covid-19. Dengan tujuan, mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 dalam beberapa waktu ke depan.
Kata Ferinando, penambahan ruang isolasi menjadi penting, karena saat ini permintaan ruang isolasi di Kendal tinggi. Bahkan ruang isolasi di rumah sakit sempat habis saat terjadi urgensitas pasien Covid-19 di RSDC yang membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit.
"Sekarang, rumah sakit di Kendal sudah mempersiapkan tambahan ruang isolasi untuk pasien Covid-19. Sehingga jika terjadi lonjakan pasien Covid-19, bisa di tampung di semua rumah sakit di Kendal yang sudah ditunjuk untuk menerima pasien Covid-19," terangnya.
Selain itu, penambahan ruang isolasi juga bertujuan untuk mengantisipasi jika terjadi tenaga kesehatan atau anggota keluarga karyawan RSI dan rumah sakit lain tertular Covid-19. Mengingat mobilitas tenaga kesehatan dalam menangani pasien corona masih cukup tinggi. (Sam)