Petir yang dapat dihasilkan dari loncatan listrik karena beda potensial antar elemen beda muatan di dalam awan, antar awan dengan awan, atau antar awan dg permukaan bumi.
Siswanto mengatakan, dari kajian yang dilakukan, puting beliung bisa terbentuk kalau di bawah awan Cb ini, terdapat potensi pusaran angin yang dihasilkan dari low level windshear atau geser angin (beda kecepatan angin), baik secara mendatar maupun vertikal di bawah awan hingga dekat permukaan.
Baik Siswanto maupun Miming sependapat bahwa waterspout di waduk Gajah Mungkur, Wonogiri pada hari ini bisa terjadi kembali.
Apalagi Wonogiri sedang pada masa puncak musim hujan selama Januari-Februari ini, ujar Miming.
Baca juga: Calon Kapolri Listyo Sigit Sebut Polantas Tak Perlu Lagi Beri Tilang, Begini Penjelasannya
Baca juga: Marbot Masjid Cabuli 13 Bocah di Area Rumah Ibadah, Ditangkap Polisi di Cirebon
Baca juga: Viral Sayembara Hadiah Rp20 Juta Bagi yang Temukan Motor PCX Putih di Pekalongan, Ini Faktanya
Baca juga: Kelurahan Karangasem Utara Buka Dapur Umum untuk Korban Banjir Batang di Tiga Lokasi Ini
"Sehingga potensi-potensi cuaca buruk seperti hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang masih perlu diwaspadai hingga Februari mendatang. Bahkan pada beberapa kondisi, masih berpeluang terjadi puting beliung/waterspout atau bahkan hujan es," tambahnya.
Dia pun memperingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati dan tidak mendekat ketika terjadi fenomena cuaca esktrem, termasuk puting beliung dan waterspout.
Siswanto pun menambahkan bahwa pusaran angin puting beliung atau waterspout bergerak meliuk dan dapat merusak apa saja; meskipun dalam video yang beredar bentuknya masih lurus dan berdiameter cukup besar, kemungkinan karena ketinggian awan yang cukup rendah. (*)