TRIBUNPANTURA.COM, TEGAL - Pascaditutupnya pasar selama dua hari di masa Jateng di Rumah Saja, harga tempe di Kota Tegal mengalami kenaikan yang cukup tinggi, Senin (8/2/2021).
Harga tempe naik ugal-ugalan, hingga mencapai Rp20 ribu per kilogram.
Selain itu kenaikan harga juga dipengaruhi karena langkanya pedagang tempe.
• Jateng di Rumah Saja Selesai, Harga Sayuran di Kota Tegal Naik, Pedagang: Kan Kemarin Libur 2 Hari
• Vaksinasi Tahap Dua Jateng Sasar 2,3 Juta Petugas Pelayan Publik, Ganjar Ungkap Permintaan Jokowi
• Terendam Banjir, Jalur Pantura Pekalongan Macet Parah, Warga: Saya Dorong Motor hingga 2 Km
• Ganjar Siapkan Teknis PPKM Mikro, 158 Desa Kategori Risiko Tinggi, Ini Peta Rawan Covid-19 Jateng
Beberapa pedagang menjual tempe dengan harga yang beragam, ada yang per kilogramnya Rp15 ribu, Rp17 ribu, hingga Rp20 ribu.
Pedagang sekaligus produsen tempe, Atun (40) mengatakan, tempe dijual dengan harga beragam di Pasar Pagi Kota Tegal.
Ada yang menjual Rp20 ribu, Rp17 ribu, hingga Rp15 ribu per kilogram.
Ia sendiri mengaku menjual tempe dengan harga Rp20 ribu per kilogram.
Atun mengatakan, ia menjual tempe seharga Rp20 ribu karena harga kedelai masih mahal.
Selain itu karena faktor penutupan pasar selama dua hari di masa Jateng di Rumah Saja.
Juga karena tidak ada pedagang tempe yang berjualan.
"Karena dua hari libur, jadi ga ada yang jualan tempe. Dua hari sebelum pasar tutup masih Rp10 ribu sampai Rp11 ribu per kilogram," kata Atun kepada tribunjpantura.com.
Berbeda dengan Khodijah (55), ia tidak mau memanfaatkan momen seusai libur dua hari untuk menaikkan harga tempe.
Ia masih menjual tempe dengan harga Rp12 ribu per kilogram.
Khodijah mengatakan, setelah pasar tutup selama dua hari, pedagang tempe menjadi langka.
Hal itu juga yang menyebabkan para penjual menaikkan harga tempe.