Berita Pemalang

Dilema Sopir Angkot di Pemalang, Rohadi Ingin Gantung Kunci karena Sepinya Penumpang Angkutan Umum

Penulis: budi susanto
Editor: yayan isro roziki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah angkot berwarna biru melaju di kawasan Alun-alun Kabupaten Pemalang, kabin penumpang angkutan umum itu terlihat kosong, Sabtu (13/2/2021).

TRIBUNPANTURA.COM, PEMALANG - Kabin penumpang pada sejumlah angkutan kota (angkot) yang melintas di kawasan Alun-alun Kabupaten Pemalang nampak sepi, kosong tak berpenumpang.

Hal itu tak hanya terlihat pada satu angkot, namun juga pada angkutan umum lain yang bersliweran di lokasi tersebut.

Sepinya penumpang membuat para pengemudi angkot mengeluh, karena berpengaruh pada pendapatan mereka.

Kronologi Pedagang Bakso Keliling Asal Tegal Barat Tewas Tertimpa Muatan Truk Batu Bara di Sumedang

Apes, Rumah Terbakar Uang Tunai Rp100 Juta Milik Pasangan Lansia Ini Ikut Hangus Jadi Abu

Risma akan Lelang Mobil Mewah di Kemensos, Ada Rolls Royce Rp15 Miliar: Hasilnya Disumbangkan

Dukung PPKM Mikro di Jateng, Posko Covid-19 Blora Didirikan hingga Tingkat Desa dan Kelurahan

Kondisi itu terjadi sejak awal Pandemi Covid-19 melanda di Indonesia, dan berimbas di beberapa daerah termasuk Pemalang.

Seraya meluapkan nasib karena sepinya penumpang, Rohadi, satu di antara pengemudi angkot, bahkan berniat gantung kunci.

"Besok stop saja ngompreng, kondisinya seperti ini terus, rugi di ongkos terus," jelasnya saat ditemui Tribunpantura.com di Alun-alun Kabupaten Pemalang, Sabtu (13/2/2021).

Dilanjutkan Rohadi, penurunan pendapatannya sangat drastis bahkan bisa dikatakan hampir 80 persen. 

"Biasanya sehari bisa bawa pulang Rp100 ribu lebih, sekarang, bawa pulang Rp25 ribu saja susahnya minta ampun," paparnya. 

Meski demikian ia masih beruntung dibanding pengemudi lainya, karena punya angkot sendiri. 

"Kalau saya masih mendingan, rekan-rekan yang harus setor ke pemilik angkot lebih susah lagi," jelasnya. 

Sepinya pengguna transportasi umum dipicu mewabahnya Covid-19 di Kabupaten Pemalang. 

Seperti yang diterangkan Sriyanti, warga Kecamatan Pemalang, ia mengaku tak mau naik kendaraan umum lantaran takut tertular Covid-19. 

"Kalau berdesakan pastinya takut tertular, jadi sejak pandemi Covid-19 saya jarang naik angkutan umum. Lebih baik saya naik ojek atau minta di antar keluarga jika bepergian," tambahnya. (bud)

Burung Poksay Kuda Mulai Hilang dari Habitatnya di Gunung Slamet, Warga: Kami Rindu Kicau Merdunya

Pasien Covid-19 Kabur dari Ruang Isolasi RSUD Bojonegoro, Sembunyi di Selokan Tak Mau Keluar

Warga Grebek Sepasang Remaja Setengah Telanjang di Gubuk Sawah, Sita Kondom Baru Belum Dipakai

Dikunci di dalam Keraton Kulon Solo, Gusti Moeng dan GKR Timoer Masak Daun Singkong untuk Makan