Berita Jateng

Burung Poksay Kuda Mulai Hilang dari Habitatnya di Gunung Slamet, Warga: Kami Rindu Kicau Merdunya

Burung Poksay Kuda Mulai Hilang dari Habitatnya di Gunung Slamet, Warga: Kami Rindu Kicau Merdunya

Penulis: budi susanto | Editor: yayan isro roziki
omkicau.com
Burung poksay kuda, yang kini langka dan sulit ditemukan keberadaannya di Gunung Slamet. 

TRIBUNPANTURA.COM, PEMALANG - Kicau burung poksay kuda atau Garrulax rufifrons tak lagi didengar warga di lereng Gunung Slamet, Kabupaten Pemalang. 

Hal itu lantaran mulai hilangnya burung dari keluarga Timaliidae itu di alam sekitar Gunung Slamet. 

Tak hanya suara indahnya, bahkan warga Desa Clekatakan, Kecamatan Pulosari, Pemalang, yang ada di lereng Gunung Slamet, sama sekali tak pernah melihat keberadaan burung tersebut.

Ini Bisa Jadi Harapan, Respon Suzuki dan Honda Ihwal Pajak Barang Mewah hingga Nol Persen

Pasien Covid-19 Kabur dari Ruang Isolasi RSUD Bojonegoro, Sembunyi di Selokan Tak Mau Keluar

Warga Grebek Sepasang Remaja Setengah Telanjang di Gubuk Sawah, Sita Kondom Baru Belum Dipakai

Dikunci di dalam Keraton Kulon Solo, Gusti Moeng dan GKR Timoer Masak Daun Singkong untuk Makan

Menurut warga, burung pemakan serangga dan buah, yang memiliki kicau indah itu, tak terlihat lagi di kawasan Gunung Slamet. 

Kini, warga pun rindu akan kicau burung poksay kuda tersebut.

"Sudah tidak ada di sini, padahal tiga empat tahun lalu masih banyak, bahkan saya sering dengar kicaunya," jelas Rudianto warga Desa Clekatakan, Sabtu (13/2/2021).

Dilanjutkannya, beberapa tahun lalu, burung berbulu coklat keemasan itu acap kali ditemuinya saat pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. 

"Tapi sekarang sudah tidak terlihat lagi, entah kemana perginya. Atau burung itu sudah hilang dari hutan," paparnya. 

Diketahui poksay kuda merupakan burung endemik khas Pulau Jawa, khususnya di bagian tengah Pulau Jawa. 

Sebaranya ada di kawasan hutan Gunung Slamet, dan beberapa hutan lainya yang ada di tengah Pulau Jawa. 

Burung dari genus Garrulax, itu memiliki habitat di hutan pegunungan di ketinggian 1.000 hingga 2.400 meter di atas permukan laut (mdpl).

Cuaca di lereng Gunung Slamet di Pemalang selatan, saat cuaca sedang cerah, belum lama ini.
Cuaca di lereng Gunung Slamet di Pemalang selatan, saat cuaca sedang cerah, belum lama ini. (Tribunpantura.com/Budi Susanto)

Sementara itu, dijelaskan Budi Ambong, Pengendali Ekosistem Hutan Muda, dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng, poksay kuda masuk jenis hewan yang dilindungi. 

"Hal itu tertuang dalam Perturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor P.106 tahun 2018. Yang disebut sebagai famili Leitotrichidae, pada list nomor 388," paparnya. 

Budi membenarkan jika burung poksay batu mulai hilang habitatnya di hutan Gunung Slamet. 

"Maka dari itu burung tersebut masuk hewan dilindungi, mungkin di Gunung Slamet sudah tidak ada, tapi di gunung lainya masih tersisa," ucapnya. 

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved