Setelah itu, menurut Listiana, dilakukan pengecekan suhu kepada para siswa di gerbang sekolah.
Siswa yang didapati bersuhu di atas 37,3 derajat celcius, akan dibawa ke ruang isolasi sebelum kemudian diperiksa di Puskesmas Tegal Timur.
Semua siswa pun diwajibkan mencuci tangan dengan sabun saat masuk dan keluar kelas.
Listiana mengatakan, selama uji coba PTM ini tidak ada jam istirahat untuk keluar kelas.
Namun ada waktu 15 menit untuk memakan bekal di dalam kelas dengan tetap diawali wali kelas.
"Kami terintegrasi sampai pulang. Para siswa pulang secara bertahap."
"Kelas pertama keluar dulu, setelah itu diikuti kelas kedua, ketiga dan seterusnya. Jadi tidak ada kerumunan," jelasnya.
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tegal, Sarwono Singgih Primadi mengatakan, hari pertama uji coba PTM berlangsung lancar.
Hasil pantauan semua sudah berjalan sesuai dengan masukan Disdikbud dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tegal.
Ia berharap, pihak sekolah benar-benar menerapkan dan memantau protokol kesehatan para siswa.
Begitu juga bagi orangtua, harus sudah menyiapkan kebutuhan anaknya sejak dari rumah.
"Alhamdulillah berjalan lancar, semua sudah berjalan sesuai dengan masukan-masukan," katanya.
Singgih berharap, pelaksanaan uji coba PTM yang akan berlangsung 14 hari dapat berhasil.
Sehingga setelah SMPN 1 Tegal, akan ada sekolah lain juga yang melaksanakan PTM.
Termasuk untuk pelaksanaan PTM di jenjang pendidikan SD.
Singgih menilai, kesiapan semua sekolah di Kota Tegal untuk PTM rata-rata sudah 100 persen.
Mereka hanya tinggal mengikuti mekanisme yang ada seperti uji coba.
"Harapan kami SMPN 1 bisa menggambarkan kesiapan sekolah di Tegal."
"Jadi di tahap kedua bisa lebih banyak SMP, atau SD juga secara bertahap bisa simulasi," ungkapnya. (fba)