Berita Tegal

Melongok Hari Pertama Simulasi PTM di Tegal, Siswa Wajib Cuci Tangan saat Datang dan Pulang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa di SMP Negeri 1 Kota Tegal diwajibkan mencuci tangan saat pulang, Senin (5/4/2021). Pembubaran kelas pun dilakukan bertahap untuk mencegah kerumunan.

Penulis: Fajar Bahruddin Achmad 

TRIBUNPANTURA.COM, TEGAL - SMP Negeri 1 Kota Tegal hari ini melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) yang juga digelar secara serentak se- Jawa Tengah, Senin (5/4/2021). 

Uji coba tahap pertama tersebut direncanakan berlangsung selama 14 hari. 

Selain itu ada tiga sekolah lainnya yang juga menjadi pilot project di Kota Tegal.

Baca juga: Ancaman Loss Learning Itu Nyata, PGRI Jateng Minta Pemerintah Segera Izinkan Sekolah Gelar PTM

Baca juga: Kebakaran Pasar Sogo Brangsong Kendal, Saksi Ungkap Titik Api Kali Pertama Muncul

Baca juga: Pemerintah akan Gelar PTM Juli 2021, Bisakah Peserta Didik Divaksin? Ini Jawaban Dinkes Jateng

Baca juga: Simulasi Pembelajaran Tatap Muka di Pekalongan, Paxia : Ini yang Aku Tunggu-tunggu

Yaitu SMA Al Irsyad, SMK Muhammadiyah, dan MAN Kota Tegal. 

Kepala SMPN 1 Tegal, Listiana Kusuma Wardani mengatakan, setiap harinya ada sebanyak 110 siswa yang melaksanakan PTM. 

Mereka semua adalah siswa kelas VII. 

Ia menjelaskan, sebanyak 110 siswa tersebut menempati delapan ruang kelas. 

Dengan jumlah masing-masing kelas diisi oleh 15 siswa. 

"Sesuai arahan dari dinas provinsi bahwa peserta rintisan itu tidak boleh berganti."

"Jadi selama 14 hari mereka akan terus datang ke sekolah dan jadi peserta piloting PTM," katanya kepada tribunpantura.com. 

Listiana mengatakan, beberapa standar operasional prosedur diterapkan dalam uji coba PTM tersebut. 

Bahkan penerapan itu sejak para siswa dari rumah. 

Seperti siswa harus sudah sarapan dari rumah. 

Kemudian mereka harus memakai masker, face shield, membawa bekal makan, dan harus diantar orangtua. 

"Harus di antar orangtua. Jadi tidak ada yang pakai kendaraan umum," ujarnya. 

Setelah itu, menurut Listiana, dilakukan pengecekan suhu kepada para siswa di gerbang sekolah. 

Siswa yang didapati bersuhu di atas 37,3 derajat celcius, akan dibawa ke ruang isolasi sebelum kemudian diperiksa di Puskesmas Tegal Timur. 

Semua siswa pun diwajibkan mencuci tangan dengan sabun saat masuk dan keluar kelas. 

Listiana mengatakan, selama uji coba PTM ini tidak ada jam istirahat untuk keluar kelas. 

Namun ada waktu 15 menit untuk memakan bekal di dalam kelas dengan tetap diawali wali kelas. 

"Kami terintegrasi sampai pulang. Para siswa pulang secara bertahap."

"Kelas pertama keluar dulu, setelah itu diikuti kelas kedua, ketiga dan seterusnya. Jadi tidak ada kerumunan," jelasnya. 

Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tegal, Sarwono Singgih Primadi mengatakan, hari pertama uji coba PTM berlangsung lancar. 

Hasil pantauan semua sudah berjalan sesuai dengan masukan Disdikbud dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tegal. 

Ia berharap, pihak sekolah benar-benar menerapkan dan memantau protokol kesehatan para siswa. 

Begitu juga bagi orangtua, harus sudah menyiapkan kebutuhan anaknya sejak dari rumah. 

"Alhamdulillah berjalan lancar, semua sudah berjalan sesuai dengan masukan-masukan," katanya. 

Singgih berharap, pelaksanaan uji coba PTM yang akan berlangsung 14 hari dapat berhasil. 

Sehingga setelah SMPN 1 Tegal, akan ada sekolah lain juga yang melaksanakan PTM. 

Termasuk untuk pelaksanaan PTM di jenjang pendidikan SD.

Singgih menilai, kesiapan semua sekolah di Kota Tegal untuk PTM rata-rata sudah 100 persen.

Mereka hanya tinggal mengikuti mekanisme yang ada seperti uji coba. 

"Harapan kami SMPN 1 bisa menggambarkan kesiapan sekolah di Tegal."

"Jadi di tahap kedua bisa lebih banyak SMP, atau SD juga secara bertahap bisa simulasi," ungkapnya. (fba)