Berita Lifestyle
Mengapa Pisah Ranjang Bisa Bikin Pernikahan Lebih Bahagia dan Langgeng? Begini Penjelasannya
Mengapa Pisah Ranjang Bisa Bikin Pernikahan Lebih Bahagia dan Langgeng? Begini Penjelasannya
TRIBUNPANTURA.COM - Tidur terpisah atau pisah ranjang bagi pasangan suami istri dinilai bisa meningkatkan kualitas pernikahan.
Bagaimana bisa? Padahal lazimnya, pasangan harmonis tidur bersama dalam satu ranjang yang sama.
Simak penjelasan hali berikut ini, yang didasarkan pada penelitian ilmiah.
Baca juga: Mitos dan Fakta Terkait Dampak Masturbasi Bagi Kesehatan, Baca Sebelum Melakukannya
Baca juga: Menghilangkan Bulu Kemaluan Berisiko bagi Kesehatan? Mitos atau Fakta, Begini Penjelasannya
Baca juga: Kenali Tanda-tanda Kanker Payudara Sejak Dini untuk Cegah Risiko
Baca juga: Penjelasan Ahli Urologi Soal Khasiat Mengoleskan Pasta Gigi di Penis untuk Mengatasi Ejakulasi Dini
Pernikahan yang bahagia dan berumur panjang tidak bisa diwujudkan tanpa upaya.
Pakar menyarankan pisah ranjang sebagai solusi untuk pernikahan yang lebih langgeng.
Tidur bersama menjadi ekspresi keintiman pasangan, khususnya yang sudah menikah.
Sehingga, kadang terasa ganjil mendapati pasangan suami istri yang tidur dalam ranjang atau kamar yang berbeda.
Jika pasangan tidur terpisah berarti ada konflik yang sedang terjadi dan sulit diselesaikan, begitulah anggapan yang umum berlaku.
Namun, sejumlah penelitian membuktikan pisah ranjang mungkin saja bisa jadi pilihan bijaksana untuk pernikahan yang lebih bahagia.
Pisah ranjang tidak melulu diartikan tidur berpisah kamar atau rumah. Pengaturan ini bisa dilakukan dalam banyak variasi.
Misalnya saja dengan memiliki dua ranjang dalam satu kamar. Opsi lainnya denan menggunakan kasur yang bisa dibuka menjadi lebih besar atau lebih kecil sesuai kebutuhan.
Pilihaan lainnya juga menggunakan kamar berbeda untuk malam-malam tertentu.
Beberapa pasangan yang menerapkan metode ini banyak pula yang memiliki kamar pribadi masing-masing.
Namun mereka memiliki satu kamar bersama yang dipakai di waktu tertentu.
Laporan New York Times menyebutkan pasangan yang tidur di kamar yang sama cenderung mengalami gangguan malam hari dari suami atau istrinya.