TRIBUNPANTURA.COM, MEDAN - Enggan banyak bicara dan berlama-lama adu mulut dengan lurah, menantu Presiden Joko 'Jokowi' Widodo, langsung memecat bawahannya.
Ini dilakukan oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution yang langsung memecat seorang lurah di Kota Medan, yang notabene merupakan bawahannya tersebut.
Lurah Sidorame Timur, Kota Medan, Hermanto, dipecat Bobby setelah yang bersangkutan dilaporkan atas dugaan pungutan liar (pungli).
Baca juga: Pesawat Amerika Ikut Cari KRI Nanggala 402, Sudah Lewat 72 Jam Kapal Selam TNI AL Belum Ditemukan
Baca juga: Setelah Waktu Buka Puasa, Ratusan Lansia Pekalongan Disuntik Vaksin Covid-19 di Museum Batik
Baca juga: Satlantas Polres Kendal Dirikan Pos Pengawasan Mudik di Rest Area Jalan Tol
Baca juga: Profil AKP Stepanus, Penyidik KPK dari Polri Jadi Tersangka KPK, Pernah Jabat Kapolsek di Jateng
Selain sang lurah, Bobby juga memecat Kepala Seksi Pembangunan, Dina Simanjuntak, juga atas dugaan pungli.
Bobby langsung memecat Hermanto dan Dina saat melakukan sidak setelah mendengar banyak keluhan warga soal pungutan liar, Jumat (23/4/2021).
Bobby sempat memanggil kepala lingkungan (kepling) untuk menanyakan perihal pungli tersebut.
Kepling di depan Bobby membenarkan bahwa masyarakatnya dimintai sejumlah uang untuk kepengurusan dokumen.
"Sejauh ini warga saya mengalami di atas 50.000. Untuk terbaru untuk pengurusan SKU," ujar kapling tersebut, dikutip dari video Tribunmedan, Jumat.
Mendengar hal itu, Hermanto langsung memotong pembicaraan. Dia membantah bahwa yang dia lakukan adalah pungutan liar.
"Maaf Pak ya, saya enggak pernah minta sampai segitu. Seikhlasnya Pak kalau dikasih," ujar Hermanto.
Mendengar pernyataan Hermanto, Bobby terkejut.
Dia kembali menjelaskan bahwa yang dilakukan Hermanto merupakan perbuatan yang dilarang.
"Enggak boleh Pak, bapak siapa sih yang ngajarin kayak gitu," ujar Bobby.
Namun, Hermanto tetap kekeh bahwa yang dilakukan tidak menyalahi aturan karena masyarakat memberikan dengan ikhlas.
"Maksud saya, jujur Pak, bukan saya patok-patok," ujar Hermanto.
Akan tetapi, Bobby enggan adu mulut lebih lama. Bobby tetap kekeh untuk mencopot Hermanto dari jabatannya.
"Masyarakat sudah susah, kok dimintai uang lagi, Pak? Bahaya loh ini, saya tidak suka kalau begini caranya," kata Bobby.
Warga dimintai uang hingga Rp200.000
Saat beranjak meninggalkan lokasi, seorang warga mengeluhkan tarif pengurusan Surat Keterangan Usaha (SKU) yang sampai Rp200.000-an.
"Mana mau di sini kalau ngurus bayar Rp 200.000, minimal Rp 50.000," sebutnya.
Warga lain mengaku punya pengalaman buruk saat mengurus surat keterangan domisili. Dia disuruh bayar Rp 200.000.
"Saya menolak dan tak jadi mengurus," kata perempuan yang mengaku warga sekitar itu. (Penulis Kontributor Medan, Mei Leandha | Editor Aprillia Ika)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Adu Mulut dengan Bobby, Lurah Sebut Uang yang Diterima Bukan Pungli, tapi Keikhlasan Warga
Baca juga: Berpacu dengan Waktu, TNI Punya Waktu 72 Jam Selamatkan 53 Personel Kapal Selam KRI Nanggala 402
Baca juga: 5 Fakta Perwira Polisi Penyidik KPK Peras Wali Kota Tanjungbalai Rp1,5 Miliar, Citra Makin Buruk
Baca juga: Didesak Segera Bersikap soal European Super League, Presiden Barcelona Beri Penjelasan Begini
Baca juga: Pemerintah Perpanjang Larangan Mudik Lebaran 2021, Simak Berikut Ini Aturan Lengkapnya