Berita Semarang

Mahasiswa USM Dirikan Perusahaan Jasa Telekomunikasi, Rektor Beri Dukungan dan Rekomendasi

Penulis: amanda rizqyana
Editor: Moch Anhar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rektor USM terima tiga mahasiswa Program Studi Sistem Informasi dan Teknik Elektro yang telah menjadi pengusaha bersama dosen pendamping Saiful Hadi., M.Kom. di Ruang Rektor pada Senin (7/2/2022).

TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Rektor Universitas Semarang (USM) Dr. Supari, M.T., apresiasi  mahasiswa yang  menjadi pengusaha sejak kuliah.

Menurutnya, mahasiswa yang berani menjadi pengusaha sejak kuliah itu keren.
Pasalnya, pengusaha mampu memberikan solusi membantu pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan.

Hal tersebut disampaikan Dr. Supari, M.T., saat menerima kunjungan tiga mahasiswa Program Studi Sistem Informasi dan Teknik Elektro yang telah menjadi pengusaha.

Ketiganya hadir bersama dosen pendamping Saiful Hadi., M.Kom. di Ruang Rektor pada Senin (7/2/2022).

Baca juga: 11.079 Jiwa di Kabupaten Pekalongan Terdampak Banjir

Baca juga: 13 Desa di Siwalan Pekalongan Terendam Banjir

Melalui rilis yang dikirim pada Tribun Jateng, ketiga mahasiswa tersebut yakni Niko Heydemans sebagai Chief Executive Officer (CEO), Gurit Indra Purnama sebagai Direktur Operasional, dan Faizal Surya Pratama sebagai Komisaris Utama.

Mereka bertiga mendirikan perusahaan bernama PT. Creative Widya Nusantara (CWN) yang bergerak pada bidang penyedia jasa lapangan kerja dan penyedia instalasi telekomunikasi.

PT CWN merupakan mitra PT Telkom Indonesia dan telah meraih penghargaan dari PT Telkom Indonesia.
Penghargaan yang telah diraih antara lain Best Agency Orbit juara 2 nasional pada 2021, Best Sobat Indihome 2021.

Dr. Supari mengatakan bahwa sejak awal dilantik menjadi Rektor USM akan menggiatkan program 'Jadilah Pengusaha Sejak Mahasiswa'.

“Kami dorong mahasiswa untuk menjadi pengusaha sejak mahasiswa, saya ingin kalian segera lulus. Sebagai bentuk komitmen rektor mencetak pengusaha sejak mahasiswa, kami akan support mahasiswa seperti promosi di area kampus, konsultasi, pendampingan, seleksi karyawan, bantuan legal dan lain-lain,” ungkap Supari.

Ia pun ingin menjadikan mahasiswa yang sudah menjadi pengusaha sebagai percontohan bagi mahaiswa lain, ketika para pengusaha ini lulus tidak perlu mencari pekerjaan lagi, namun sudah menyediakan lapangan pekerjaan.

Sebagai bentuk komitmen ini, Rektor USM akan menggelar pertemuan antar pengusaha yang masih berstatus mahasiswa pada 26 Februari mendatang di Resto Arah Awan lantai teratas Gedung Parkir USM.

Para mahasiswa pengusaha ini akan diajak diskusi dan berbagi pengalaman terkait perusahaan mereka.

Dr. Supari juga memberikan berbagai penawaran kepada mahasiswa yang menjadi pengusaha karena menjadi pengusaha saat mahasiswa tentu belum sempurna.

USM menawarkan kepada mahasiswa tim pengawas dan evaluator dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki.

Bahkan kalau perlu bantuan pemerintah daerah, ia akan sampaikan ke mereka.

"Kalau butuh dana USM bisa jembatani dengan perbankan, kalau butuh mahasiswa magang USM akan menyiapkan," tandasnya.

Sementara itu Niko selaku pengusaha berharap dengan digelarnya pertemuan antara pengusaha mahasiswa

USM akan m

Baca juga: Ikut Penanganan Bencana Tanah Longsor, Empat Wartawan Pekalongan Terima Penghargaan dari Kapolres

Baca juga: Tiga Pelaku Penjarahan Rumah Luluk di Demak Telah Mengembalikan Barang-Barang yang Diambilnya

enambah relasi dan kerjasama antar pengusaha serta bisa memberikan motivasi bagi mahasiswa lain.

Niko menceritakan sebelum memiliki perusahaan, awalnya menjadi bagian pemasaran kemudian dalam waktu satu tahun menjadi supervisor perusahaan di PT. Infomedia Nusantara.

Niko  lalu mengajak teman sekelas untuk menjadi pengusaha dengan mendirikan perusahaan untuk memberikan pemasukan baru dan peluangnya besar sehingga ide harus segera direalisasikan.

“Kalau sudah masuk dunia pengusaha harus siap dengan mental baja untuk menghadapi  dunia ketidakpastian, pada semester 5 saya merekrut teman kuliah karena satu visi untuk menjalankan bisnis”, ungkap Niko.

Baginya, setiap orang memiliki hak untuk mewujudkan mimpinya menjadi pengusaha, dan untuk memulai tidak semua orang harus memiliki hak istimewa.

Baginya hak istimewa itu ialah bisa berusaha dengan kemampuan diri sendiri. (*)