Sementara itu, Kasatreskrim Polres Tegal, AKP Vonny Varizky menjelaskan, tawuran pelajar yang mengakibatkan korban meninggal dunia tersebut bermula dari adanya ejek-mengejek.
Dari saling ejek itu, lalu menimbulkan saling menantang di media sosial.
Mereka bertemu lalu melakukan tawuran.
Pihak korban membawa 15 orang, sedangkan pelaku membawa sekira 30 orang.
"Dengan total setengah dari pelaku, korban melarikan diri."
"Tapi korban tertinggal dari rekan-rekannya, terjadilah aksi penganiayaan yang dilakukan oleh para pelaku," jelasnya.
AKP Vonny mengatakan, pelakunya rata-rata anak di bawah umur.
Pelaku yang melakukan penganiayaan secara langsung berjumlah 6 orang.
Mereka mengaku melakukan aksinya secara spontan karena sedang tawuran.
"Hasil visum ada urat saraf yang terputus di kaki, dan jarinya ada yang putus. Itu yang mengakibatkan pendarahan hebat," ujarnya. (*)