Hari Raya Idulfitri 1444 H

Umat Islam Penganut Aboge di Wonosobo Lebaran Hari Ini, Begini Tradisi Rayakan Idulfitri

Penulis: Imah Masitoh
Editor: m zaenal arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Tradisi Selametan Tedun Bada penganut penanggalan Aboge di Dusun Binangun, Kelurahan Mudal, Wonosobo, Minggu (23/04/2023).

TRIBUNPANTURA.COM, WONOSOBO - Umat Islam penganut penanggalan Alif Rebo Wage (Aboge) di Wonosobo memiliki tradisi lebaran yang terus dilestarikan hingga saat ini. 

Lokasinya berada di Dusun Binangun, Kelurahan Mudal, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo. Berjarak sekitar 5,8 kilometer dari pusat kota Wonosobo. 

Tradisi lebaran ini bernama Selametan Tedun Bada yang dilaksanakan setelah salat Idulfitri ataupun satu hari setelah hari raya.

Tradisi ini menjadi bentuk ucapan rasa syukur setelah menjalani puasa Ramadan.

Umat Islam penganut penanggalan Alif Rebo Wage (Aboge) di Dusun Binangun berjumlah sekitar 30-40 persen. 

Perhitungan penentuan puasa dan lebaran umat Islam penganut Aboge berbeda dengan perhitungan biasanya yang berdasarkan rukyatul hilal maupun metode hisab. 

Penganut penanggalan Aboge menentukan awal puasa dan lebaran dengan rumusnya sendiri berdasarkan tahun Jawa. 

Menurut Sarno Kusnandar selaku sesepuh penganut penanggalan Aboge di Dusun Binangun Wonosobo, mengatakan 1 Syawal tahun ini jatuh pada hari ini, Minggu Wage (23/04/2023) sesuai dengan perhitungan penanggalan Jawa. 

"Aboge sendiri berasal dari kata tahun Alif, tanggal 1 Suro, hari Rebo Wage. Tahun Alif tanggal 1 Suro ini menjadi tahun baru Aboge, perhitungan awal puasa maupun 1 Syawal dihitung dari sini," jelasnya. 

Penganut penanggalan Aboge di Dusun Binangun, merayakan Hari Raya Idulfitri 1444 H hari ini. 

Tradisi Tedun Bada pun dilaksanakan hari ini, Minggu (23/04/2023) pagi hari di Masjid Al-Huda, Dusun Binangun. 

Sebelumnya, saat malam lebaran, penganut penanggalan Aboge di Dusun Binangun berkumpul untuk melakukan doa bersama yang disebut sebagai Malem Riyadi. 

Tradisi Tedun Bada tidak hanya dilakukan oleh penganut penanggalan Aboge saja, namun semua warga Dusun Binangun bahkan antar Dusun turut mengikuti. 

Sekira pukul 07.00 pagi kaum laki-laki berkumpul di masjid dengan membawa nasi setengah lingkaran atau disebut golong separo atau kenong lengkap dengan berbagai lauk pauk. 

Makanan yang dibawa akan dibuka, lantas kesepuhan agama setempat akan memimpin doa bersama. Setelah itu, makanan yang dibawa akan disantap bersama ataupun dibawa pulang kembali. 

Halaman
12