Setelah Selametan Tedun Bada, warga berkumpul untuk bersalam-salaman.
Warga akan berjalan satu per satu sembari bersalaman dan mengucapkan kata maaf antar warga dengan iringan shalawat.
Menurut Lurah Mudal, Saliman mengungkapkan islam penganut penanggalan Aboge di Wonosobo hanya ada di Dusun Binangun begitu juga dengan tradisi Selametan Tedun Bada.
Menurutnya, tradisi ini menjadi media silaturahmi antar warga setiap Hari Raya Idulfitri setiap tahunnya.
"Tradisi ini cukup bagus sehingga masyarakat ini masih tetap melaksanakan untuk menjalin kesatuan dan persatuan," ungkapnya.
Meski tahun ini Hari Raya Idulfitri tidak bersama, umat Islam penganut penanggalan Aboge maupun warga lainnya tetap guyub rukun melaksanakan tradisi ini dengan penuh kegembiraan. (*)