Anaknya sempat ketiduran hingga hendak berangkat sekolah.
Temannya membangunkan anaknya untuk berangkat ke sekolah, akan tetapi korban tidak mau berangkat sekolah.
"Saya tidak mau berangkat sekolah, takutnya sekolah menanyakan kondisi yang dialami saat ini. Akhirnya, anak saya tidur lagi sampai siang," katanya.
Ia mengungkapkan, bahwa anaknya mempunyai niat untuk pergi dari Ponpes dan pulang ke rumah untuk melaporkan kejadian ini.
"Pukul 11.00, anak saya kabur dari pondok dengan keadaan dan kondisi muka masih luka, dan kepala gundul naik angkot dari Wonopringgo ke Kajen."
"Sampai Kajen, anak saya langsung ngojek sampai rumah," ungkapnya.
Sesampainya di rumah, anaknya ini ditanyain sama kakaknya. Kenapa pulang dengan keadaan seperti itu.
Kemudian, kakaknya bilang ke neneknya yang saat itu masih jaga warung.
"Kakaknya itu kaget melihat adik pulang dengan keadaan seperti itu. Akhirnya, minta tolong neneknya untuk mengambilkan obat merah. Nah habis itu anaknya cerita semuanya ke nenek dan kakaknya," tambahnya.
Pada saat anaknya kabur dari ponpes itu, orangtuanya masih dalam perjalanan ke ponpes untuk tengok ke sana, karena akan libur lebaran.
Akan tetapi, pas dalam perjalanan ternyata anaknya kabur dari pondok dengan keadaan muka lebam dan kepala digunduli.
"Saya dapat telpon dari orang rumah, langsung balik ke rumah. Sampai di rumah, langsung dibawa ke RSUD Kajen untuk dilakukan visum."
"Setelah visum, keesokan harinya saya membuat laporan ke Polsek Wonopringgo."
"Info dari anak saya, dikeroyok sama 9 orang di pondok," ucapnya.
Ia melaporkan kejadian ini sejak bulan April 2023 di Polsek Wonopringgo, namun sampai bulan Juli tidak ada perkembangan dari Polsek.