Berita Pekalongan

Kekerasan di Ponpes di Pekalongan Marak, Terbaru Santri di Wonopringgo Dipukuli hingga Digunduli

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pengeroyokan

Sehingga, melimpahkan perkara tersebut ke Polres Pekalongan pada bulan Juli 2023.

Hingga Oktober ini juga belum ada perkembangan dan kepastian kasus pengeroyokan terhadap anaknya.

"Ketika saya tidak menghubungi, atau tanya perkembangan kasus ini kepada anggota Polres yang menangani kasus ini, tidak diberitahukan perkembangan kasus tersebut," ucapnya.

Natalia mengungkapkan, beberapa hari ini mendapatkan video dan berita di grup handphonenya adanya kekerasan terhadap anak di pondok pesantren ataupun di sekolah.

Ia melihat video tersebut rasanya kejam. Mungkin dari video yang diterima, seperti itu anaknya di pukuli, dengan keadaan lampu dimatikan.

"Makannya saya langsung WA ke polisi yang menangani kasus tersebut. Terus saya dikabari bahwa terlapor akan dimintai keterangan dan polisi hendak mempertemukan saya dengan terlapor untuk mediasi."

"Tapi, saya menolak untuk datang ke Polres mediasi. Lantaran, saya masih diharuskan bolak-balik untuk kemoterapi. Hari Selasa saja, saya harus kemoterapi kembali," ungkapnya.

Saat ditanyai bagaimana kondisi anaknya pasca kejadian yang menimpa, bahwa anaknya sekarang tidak mondok lagi di pondok tersebut.

Kemudian, dulunya anaknya tidak emosional sekarang emosional.

"Memang saya pernah ada rencana untuk pindah pondok dekat rumah, tapi anaknya tidak mau karena trauma hingga sekarang."

"Tidak hanya itu, sekarang kondisi anaknya itu ketus atau keras, dan emosional," katanya.

Dengan kejadian ini, ia berharap kasus tersebut segera cepat selesai.

"Saya berharap sebelum saya kemoterapi selesai kasusnya, eh malah kemoterapi dua kali ini belum selesai juga kasusnya," tambahnya.

Sri Susiwati (63) nenek korban menceritakan, keluarga pelaku dan pelaku sudah datang ke rumah. Akan tetapi, orang tua RN dan cucunya masih di Polsek melaporkan kejadian ini.

Waktu datang ke rumah, pelaku mengakui perbuatannya. Akan tetapi, yang nemuin itu para pelaku, untuk keluarga berada di depan rumah.

Halaman
1234