Rasa khas tersebut menjadi incaran penikmat durian dan tidak ditemukan di tempat lain.
"Sebenarnya durian Srikandi ini sudah pernah ditanam ulang dari bijinya. Cuma, hasilnya berbeda dengan pohon utamanya," ujarnya.
Ngatmono mengaku terkesima dengan warna dan rasa yang dimunculkan pada jenis durian Srikandi.
Tahun ini, pohon durian Srikandi hanya berbuah kurang dari 100 buah. Itu pun tidak setiap hari ada yang matang pohon ketika sudah waktunya panen raya.
Kata dia, durian Srikandi berukuran tidak terlalu besar. Per buahnya hanya dibandrol mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 100.000.
Mayoritas berukuran sedang 1,5 - 2 kilogram dengan harga di bawah Rp 100.000 per buah.
"Soal harga memang durian lokal cukup terjangkau semua kalangan. Spesial durian Srikandi ini unggul soal rasa, dan tidak setiap hari ada," ucapnya.
Ngatmono menyebut, pelangganya mayoritas menyukai durian lokal khas Menawan.
Selain harga terjangkau, rasa yang didapatkan pembeli tidak mengecewakan.
Pada musim panen tahun ini, dia sudah berhasil menjual kurang lebih 500 buah durian lokal Menawan.
Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga musim durian berakhir.
"Puluhan tahun jadi pedagang durian jadi hapal mana durian yang berkualitas, mana durian yang memunculkan bau wangi namun rasa hambar, mana durian yang benar-benar bagus."
"Durian Srikandi ini yang paling beda dengan jenis durian lokal menawan lainnya," tuturnya. (*)