Berita Tegal
Aksi Bersama yang Dilakukan Pemkab Tegal Sukses Turunkan Prevalensi Stunting di 2024 Ini
Angka prevalensi stunting Kabupaten Tegal turun 1,7 persen dari 18,3 persen di akhir 2023 lalu, menjadi 16,60 persen pada pertengahan tahun 2024.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Angka prevalensi stunting Kabupaten Tegal, berdasarkan hasil elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat atau EPPGBM berkurang 1,7 persen poin, dari 18,3 persen di akhir tahun 2023 lalu, menjadi 16,60 persen pada pertengahan tahun 2024 ini.
Sedangkan berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia atau SSGI selama tiga tahun terakhir, angka stunting Kabupaten Tegal berkurang 6,5 persen poin, dari 28 persen di tahun 2021 menjadi 22,3 persen di tahun 2022, dan 21,5 persen di tahun 2023 lalu.
Pemerintah Kabupaten Tegal terus berupaya mencapai target penurunan angka stunting nasional 14 persen di akhir tahun ini.
Hal tersebut disampaikan Pj Bupati Tegal Agustyarsyah, pada Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31, bertempat di Pendopo Kecamatan Tarub belum lama ini.
Pemkab Tegal melalui tim percepatan penurunan stunting (TPPS) di berbagai tingkatan, tengah menjalankan aksi bersama intervensi serentak pencegahan stunting dengan melakukan pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi dan intervensi bagi seluruh calon pengantin, ibu hamil dan balita secara berkelanjutan.
Melalui aksi bersama pencegahan stunting ini, Agustyarsyah optimis kasus baru stunting di Kabupaten Tegal dapat ditekan hingga nol kasus.
“Lewat intervensi serentak ini, kita harus memastikan tidak ada lagi kasus baru stunting di Kabupaten Tegal, sehingga prevalensinya ke depan bisa kita tekan,” tutur Agustyarsyah, dalam rilis yang diterima, Rabu (17/7/2024).
Senada dengan itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A2KB) Kabupaten Tegal Khofifah menuturkan, pihaknya bersama 7.720 kader posyandu dan 3.690 kader pembangunan manusia atau KPM, serta ratusan kader kesehatan lainnya terus melakukan aksi nyata.
Adapun salah satu aksi nyata, yakni dengan menggelar Gebyar Posyandu untuk menyukseskan intervensi serentak percepatan penurunan stunting.
Dari kegiatan yang sudah berlangsung sejak bulan Juni lalu tersebut, sebanyak 102.366 balita atau 100 persen balita di Kabupaten Tegal berhasil masuk ke dalam data EPPGBM.
“Kami sudah melaksanakan intervensi serentak sejak Juni 2024. Dari sini kami pastikan 100 persen calon pengantin, ibu hamil dan balita di Kabupaten Tegal sudah diperiksa, sehingga harapannya tidak ada lagi kasus stunting baru,” jelas Khofifah.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Eka Sulistia Ediningsih, memberikan apresiasinya atas pelayanan dan program inovatif jajaran Pemkab Tegal dalam mempercepat penurunan angka stunting.
Ada dua tugas besar dalam pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana atau Bangga Kencana, yaitu menjaga penduduk tumbuh seimbang dan program pembangunan keluarga.
Terkait keduanya, Kabupaten Tegal terkategori mampu menjaga penduduknya tumbuh seimbang dengan angka kelahiran 2,16 dari yang sebelumnya di angka 6.
Sementara untuk program kemajuan pembangunan keluarga, dapat diukur dari Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) yang terdiri dari tiga dimensi, yakni ketenteraman, kemandirian, dan kebahagiaan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.