“Bagi adik-adik yang sudah mempunyai rekening di bank digital, berikut ada kiat-kiat untuk tips menabung dan berinvestasi yang aman,” tuturnya.
Meski demikian, ia menjelaskan bahwa perlu waspada dalam penawaran investasi ilegal karena layanan dari bank digital sudah merambat pada investasi.
"Diperlukan waspada terkait ciri-ciri dari investasi ilegal maupun investasi legal,” jelasnya.
Pada outline ketiga, beliau menitikberatkan terkait pinjaman bank digital yang dijamin LPS sesuai dengan tugas dari LPS itu sendiri.
"Tugas LPS menjamin simpanan di bank konvensional dan bank syariah, jadi simpanan di bank digital termasuk simpanan yang dijamin LPS,” ujarnya.
Dalam syarat penjaminan simpanan LPS harus memenuhi kriteria 3T, yaitu tercatat dalam pembukuan bank, Tingkat bunga simpanan yang diterima tidak melebihi Tingkat Bungan penjamin LPS, dan tidak terindikasi melakukan fraud dan/atau terbukti melakukan fraud (tindak pidana di bidang perbankan).
Dede Suryanto selaku narasumber dari Prodikpi sekaligus Ketua Umum Prodikpi menyampaikan terkait perbedaan bank digital dan perbankan digital yang salah satunya terletak pada kantor fisiknya.
“Bank digital tidak mempunya kantor dan semua operasional berbentuk digital,” ungkapnya.
Tak hanya itu, ia juga memperkenalkan beberapa bank digital yang eksis, mengingat semakin berkembangnya teknologi dan zaman pada era ini, maka perkembangan bank digital mulai melebar dan marak digemari oleh masyarakat sekitar.
“Diantara bank digital yaitu bank jago, neo bank, bank jenius, sea bank, allo bank, dan sebagainya,” tuturnya.
Kendati demikian, bank digital menawarkan banyak manfaat tetapi juga banyak penipuan. Sehingga diperlukan untuk lebih cermat dan bijak dalam memanfaatkannya.
Ia menerangkan bahwa hal-hal tersebut mampu diminimalkan risikonya melalui tujuh indikator. Adapun indikator tersebut yaitu keamanan, pahami produk, literasi digital, perhatikan regulasi, diversifikasi, penanganan masalah, dan maksimalkan fungsi.
“Seiring perkembangan teknologi digital, manfaatkanlah penawaran dan peluang yang ada, dan cermati risiko yang akan terjadi sehingga bisa diantisipasi,” terangnya. (*)