Diluncurkan sejak Maret 2024, layanan BTN Prospera telah berhasil menarik 55.200 nasabah hingga Oktober dengan total dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) mencapai Rp 10,6 triliun.
Iqbal menjelaskan bahwa BTN Prospera juga memberikan kontribusi signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) BTN, dengan posisi DPK BTN mencapai Rp 61,9 triliun per 31 Oktober 2024, di mana segmen Prospera menyumbang 17,3 persen dari total DPK BTN.
"Pertumbuhan di segmen ini menunjukkan tren positif dengan kenaikan 67,8 persen sejak diluncurkan, dan kami optimistis tren ini berlanjut hingga akhir tahun ini,” kata Iqbal.
Baca juga: Nasabah KPR Datangi Kantor BTN Pekalongan, Pertanyakan Dokumen Rumah yang Dibelinya
Untuk menggaet lebih banyak lagi nasabah, BTN mengedepankan strategi “Customer First & Relevant” untuk memahami gaya hidup dan kebutuhan nasabah di segmen Emerging Affluent.
Dengan pendekatan yang disesuaikan ini, Iqbal berharap kartu Debit BTN Prospera dapat menjadi alat yang efektif bagi nasabah dalam mengelola keuangan dan mendukung gaya hidup mereka yang dinamis.
"Kami yakin Debit Card BTN Prospera ini akan semakin memperkuat hubungan dengan nasabah, mendukung inklusi keuangan, dan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan sektor perbankan nasional," pungkasnya. (*)