Berita Semarang
Nasib Apes Sego Goreng Gathel Kalibanteng, Sempat Diterpa Pandemi, Kini Gerobaknya Ditabrak Mobil
Kecelakaan lalu lintas terjadi di daerah Kalibanteng, tepatnya di Jalan Abdulrahman Saleh, Semarang Barat, Kota Semarang pada Sabtu (15/8/2020).
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Kecelakaan lalu lintas terjadi di daerah Kalibanteng, tepatnya di Jalan Abdulrahman Saleh, Semarang Barat, Kota Semarang pada Sabtu (15/8/2020) dini hari.
Kecelakaan itu melibatkan sebuah mobil boks pengangkut garam berpelat AD 1770 TU yang menabrak gerobak kaki lima nasi goreng hingga hancur.
Tempat makan nasi goreng itu sendiri sering dinamai sejumlah warga atau pembeli sebagai Sego Goreng Gathel atau SGG.
• Sekelompok Pemuda Buat Gerakan Berbagi Ponsel Bekas untuk Bantu Pembelajaran Daring
• Kesetiaan Nora Alexandra Diuji Ketika Jerinx SID Mendekam di Jeruji Besi
• Pemuda Bunuh dan Gantung Pacarnya yang Juga Seorang Mahasiswi S2
Usai menabrak, mobil boks posisinya berada di atas trotoar dekat shelter Trans Semarang.
Sementara, gerobak nasi goreng itu terpental.
Beberapa di antara barang-barang di dalamnya seperti penggorengan, piring-piring dan sebagainya hancur bahkan berserakan di jalan.
Dari informasi yang dihimpun Tribun-pantura.com, semula mobil boks tersebut keluar dari Jalan Sri Kuncoro, daerah Argorejo atau yang dikenal warga sebagai Sunan Kuning (SK) menuju arah Flyover Kalibanteng.
Namun mobil itu terlihat oleng dan tiba-tiba menabrak gerobak nasi goreng yang berada di tepi jalan.
“Saya sebenarnya sudah hampir bersiap-siap tutup jadi tidak ada pembeli,” ungkap Karno (50), pemilik gerobak nasi goreng SGG.
“Tapi tiba-tiba ada mobil melaju kencang usai keluar dari daerah Argorejo, mendekati gerobak saya dan tiba-tiba ngerem,” tambahnya.
Karno sempat berpikir bahwa yang menuju ke arahnya itu adalah pembelinya.
Namun tak disangka ternyata pengemudi mobil tak menghentikan lajunya, menabrak gerobak itu dan menerobos trotoar.
“Saya pikir mau beli ya, soalnya biasanya pembeli saya yang anak-anak muda memang suka ngebut dan ngerem mendadak di dekat gerobak saya,” ujar Karno lagi.
Tidak ada korban dalam kejadian ini.
Karno sempat menghindari mobil itu saat kecelakaan terjadi.
Polisi tak lama kemudian datang ke lokasi.
Mobil boks yang berada di atas trotoar kemudian dievakuasi dengan ditarik mobil derek.
Pengemudi mobil juga dibawa ke Kantor Satlantas Polrestabes Semarang untuk dimintai keterangan.
Karno terpaksa memperbaiki gerobaknya sendirian.
Sejumlah relawan, pengendara ojek daring (online) dan warga sekitar membantu membersihkan barang-barang yang berserakan.
“Ini ban gerobak saya rusak, kacanya pecah, saya perbaiki sendiri dan saya bawa pulang dulu."
“Wajan saya sentet (retak dan penyok), padahal itu harganya Rp 500 ribu.
Piring jumlahnya ada 30an juga pecah semua tinggal sisa satu dua yang tidak pecah,” ujar Karno yang bertempat tinggal di Jalan Yos Sudarso tersebut.
Ia menunggu kabar dari kepolisian terkait penyelesaian kasus tersebut.
Ia mengaku bakal tak meminta ganti rugi banyak-banyak.
“Ya, yang penting bisa buat jualan lagi.
Ini sementara libur dulu, kalau urusannya selesai dan saya perbaiki gerobaknya paling-paling sepekan ke depan baru bisa jualan lagi,” katanya.
• Gubernur Jateng Izinkan Masyarakat Menggelar Malam Tirakatan dengan Syarat Ini
• Arteta; Kemampuan dan Pengalaman Willian akan Berikan Dampak Nyata bagi Arsenal
• Arteta; Kemampuan dan Pengalaman Willian akan Berikan Dampak Nyata bagi Arsenal
Karno yang sudah berjualan nasi goreng di Kalibanteng sejak tahun 1995 itu sempat mengutarakan kesedihannya lantaran tak bisa berjualan kembali untuk mendapatkan penghasilan.
“Ya waktu Covid-19 kemarin sepi dan ini mulai ramai lagi."
"Saya sudah berharap dan mengira nanti malam minggu bakal banyak yang beli, ternyata malah hancur begini ya sudah."
"Anggap saja libur istirahat,” pungkasnya. (tribun-pantura.com/rez)