Berita Semarang
Rontok Dihantam Pandemi, 18 Usaha Karoke di Rowosari Atas Gulung Tikar, Puluhan Karyawan Nganggur
Rontok Dihantam Pandemi, 18 Usaha Karoke di Rowosari Atas Gulung Tikar, Puluhan Karyawan Nganggur
Penulis: iwan Arifianto | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Pandemi virus corona memporak-poranda berbagai sektor usaha. Termasuk di antaranya usaha tempat hiburan karaoke.
Tak terkecuali usaha karaoke di wilayah Rowosari Atas, Kota Semarang.
Ketua Pengurus Paguyuban Karaoke Rowosari Atas (Pakkar) Kaningsih menyebut, selama pandemi ini di kawasannya telah ada 18 tempat usaha karaoke gulung tikar.
• Digelar di Tengah Pandemi, Wali Kota Tegal Sebut Gadhuro Drag Bike Positif Bangkitkan Ekonomi
• Bendera Bulan Bintang Berkibar di Sampinh Merah Putih, Begini Penjelasan Komite Peralihan Aceh
• Daftar Promo dan Diskon Hari Kemerdekaan di Berbagai Restoran Cepat Saji, ada Hokben, KFC, dan McD
• Update Virus Corona Kabupaten Tegal, 4 Pasien Sembuh
Usaha mereka mandek lantaran sempat terjadi kebijakan penutupan tempat usaha hiburan selama sekira tiga bulan.
Imbasnya mereka tidak bisa membayar uang kontrak sewa rumah.
"Ada sekira 30 karyawan juga kehilangan pekerjaannya," terangnya kepada Tribunpantura.com, Sabtu (15/8/2020).
Menurut Kaningsih, pemilik usaha karaoke kini dapat bernafas lega sebab diperbolehkan membuka tempat usaha lagi.
Meski harus mematuhi protokol kesehatan yang telah diterapkan oleh Pemerintah Kota Semarang.
Begitupun jam operasional juga harus dibatasi.
"Menyoal pendapatan tentu tidak 100 persen seperti sebelum pandemi virus Corona," ujarnya.
Menurut Kaningsih, penurunan omzet pendapatan pemilik usaha mencapai 55 persen.
Namun hal itu dinilai lebih baik dari pada tidak ada penghasilan sama sekali.
"Memang pendapatan merosot, namun kami mensyukuri sedikit atau banyak rezeki yang kami dapat," katanya.
Hal ini juga ditegaskan pemilik karaoke King Belga, Dion.
Ia mengaku, pendapatan memang turun hingga 50 persen.