Berita Pendidikan
Padmaningrum: Semua Anak Usia Sekolah di Jateng Harus Mendapat Hak Pendidikannya
Padmaningrum: Semua Anak Usia Sekolah di Jateng Harus Mendapat Hak Pendidikannya
Penulis: budi susanto | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Pemprov Jateng tengah menggodok skema pemerataan pendidikan.
Visi memenuhi hak pendidikan bagi anak usia sekolah pun terus didengungkan.
Beberapa gagasan terkait dunia pendidikan mulai muncul dan disampaikan ke publik.
Tak terkecuali adanya sekolah tanpa sekat untuk mengisi lini pendidikan non formal.
• Siap-siap, Ganjar Izinkan Sekolah di 3 Daerah Ini Dibuka untuk Uji Coba Belajar Tatap Muka
• Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Baki, SH yang Pertama Kali Dihabisi di Ruang Tamu
• Anda Warga Kabupaten Tegal Ingin Dapat Banpres Produktif untuk Usaha Mikro? Berikut Persyaratannya
• Rusia Rilis Dokumentasi Uji Coba Bom Tsar, Ledakan Terbesar di Dunia, 3.333 Kali Bom Hiroshima
Menurut Plt Kepala Disdikbud Provinsi Jateng, Padmaningrum, program tersebut dalam tahap pembahasan.
"Anak usia sekolah di Jateng harus mendapatkan hak pendidikannya, itu inti dari program yang sedang kami bahas," paparnya, Kamis (27/8/2020).
Diterangkannya sekolah tanpa sekat didasari banyaknya anak yang tidak mendapat haknya memperoleh ilmu.
"Nantinya semua bisa berperan dalam meningkatkan kompetensi pendidikan, karena sekolah tanpa sekat tak kenal tempat," jelasnya.
Dituturkannya, kaum marginal menjadi sasaran dalam pelaksanaan sekolah tanpa sekat.
"Pelajar yang putus sekolah karena kondisi ekonomi bisa ikut dalam sekolah tanpa sekat," imbuhnya.
Padmaningrum menerangkan, kemiskinan berdampak pada pendidikan bagi anak-anak usia sekolah.
"Selain itu, mereka jadi minder untuk bersekolah karena takut tidak kuat membayar."
"Untuk itu sekolah tanpa sekat dibentuk, guna mengakomodir dan memenuhi hak anak usia sekolah yang selama ini kurang diperhatikan," jelasnya.
Selain sekolah tanpa sekat, ia juga menerangkan Pemprov tengah mencanangkan sekolah virtual di beberapa daerah.
"Sekolah virtual masuk dalam sekolah tanpa sekat, jadi mereka tidak hanya akan diajarkan mengenai materi pendidikan formal namun juga memanfaatkan teknologi khususnya lewat internet," kata Padmaningrum.
Ditambahkannya, meski non formal namun sekolah tanpa sekat setara dengan sekolah formal.